nusabali

Sebagian Paket Pelatihan Kerja Sepi Peminat

  • www.nusabali.com-sebagian-paket-pelatihan-kerja-sepi-peminat

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tabanan mendapat bantuan 55 peket pelatihan kerja dari dana APBN 2019.

TABANAN, NusaBali
Bantuan kerja ini untuk mencetak wira usaha baru. Namun sayang, ada sebagian jurusan pelatihan sepi peminat.

Padahal jurusan tersebut sangat diperlukan dalam dunia kerja.  Jurusan yang sepi peminat dimaksud yakni teknik pelatihan komputer, teknik pelatihan kelistrikan, teknik pelatihan bengkel, teknil pelatihan servis motor, teknik pelatihan bahasa Inggris, dan teknik pelatihan AC. Bahkan untuk jurusan teknik bahasa Inggris, tehnik pelatihan AC, dan teknis listrik sampai saat ini sepi pelamar.

Kepala UPT BLK Tabanan I Gede Nengah Sugiarta menjelaskan, tahun 2019 BLK Tabanan mendapat bantuan 55 paket dari pusat. Kini tengah proses seleksi peminat. "Paket yang kami dapatkan bervariasi dari pusat," ungkapnya, Jumat (15/3).  

Dikatakan, dari 55 paket yang didapatkan, yang sangat sepi pelamar yakni jurusan teknik AC, teknik kelistrikan, dan bahasa Inggris. Sampai Jumat kemarin belum ada pelalamar. Sedangkan jurusan pelatihan komputer, bengkel, servis motor, las, ada pelamar tetapi tidak sesuai target. "Misalnya, pelatihan teknis servis motor ditarget tiga paket, hanya dapat saat ini satu  paket," jelas Sugiarta.

Namun berbanding terbalik dengan peserta jurusan pembuatan roti, tata rias, menjarit, dan barista kelebihan siswa. Karena pelamar pelatihannya membeludak, maka harus ditampung dalam pelatihan tahun depan. Seperti, tata rias mendapatkan siswa empat paket (per kelas terdiri dari 16), menjarit 10 paket, pembuat roti 10 paket dan barista 5 paket. "Empat jurusan ini memang banyak diminati, ada yang kami tidak bisa ikutkan tahun ini dan kami akan ikutkan tahun depan," terangnya.

Mengenai jurusan yang sepi peminat tersebut, Sugiarta menduga   karena faktor manusianya yang malas untuk ikut pelatihan. Padahal jurusan pelatihan yang dibantu pusat sangat membantu dalam menciptakan wira usaha baru. "Terkait sosialisasi, kami sudah sering sampaikan ke desa dan ke forum," aku Sugiarta yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala UPT ini.

Dia berharap, jurusan yang diturunkan pihak pusat agar sesuai dengan minat masyarakat. Ia pun mulai sekarang akan gencar melakukan koordinasi kepada seluruh perbekel. Sebab pelatihan yang didapat sangat lengkap karena disiapkan sarana prasarana, instruktur yang berpengalaman. Bahkan dipastikan seusai ikut pelatihan, mereka menguasai bidang tertentu karena pelatihannya 240 jam atau sebulan. "Sekarang kami akan gali dulu minat masyarakat ke desa, setelah itu baru akan diusulkan ke pusat," tandas Sugiarta. *de

Komentar