nusabali

Komang Adnyani, Penderita Penyakit Aneh

  • www.nusabali.com-komang-adnyani-penderita-penyakit-aneh

Umurnya baru dua tahun, lahir 17 Mei 2013. Namun Komang Adnyani, sudah mengalami derita yang memilukan. Karena balita, ia tak bisa mengutarakan sakitnya. 

Kulit Mengelupas dan Bernanah

SEMARAPURA, NusaBali
Komang, demikian sapaan bungsu dari tiga bersaudara ini, merasakan sakit yang sulit disebutkan. Kulitnya mengelupas dan luka keluar nanah. Ia pun menangis tak karuan. 

Tak jelas penyakit apa yang dialami Koming. Menurut penuturan I Nengah Suteja,46, dan Ni Komang Tika,38, ayah dan ibunya, saat mengandung,   Tika tak merasakan keanehan dan normal. ‘’Waktu mengandung  sehat-sehat saja. Tak ada  yang mengkhawatirkan,’’  ungkap Suteja, ditemui di rumahnya di Banjar Besang Kangin, Kelurahan Semarapura Kaja, Semarapura, Jumat (30/10).

Kekhawatiran dan rasa cemas menghingapi Suteja dan istrinya, menyusul telatnya masa persalinan. Tak hanya itu, Tika mengalami pendarahan. Suteja yang sehari-hari staf di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Klungkung, merujuk istinya ke sebuah rumah sakit swasta di Klungkung. Lanjut diputuskan persalinan lewat operasi Caesar karena pendarahan. Operasi caesar pada 17 Mei 2013, telat 17 hari dari perkiraan.

Saat lahir kulit bayi mengelupas, lanjut dirujuk ke RSUP Sanglah. Kata Suteja, selama dua bulan, anak ketiganya tersebut dirawat di RSUP Sanglah. Namun,   tak diketahui persis jenis penyakit yang diderita. ‘’Katanya itu faktor genetik, faktor keturunan, perkawinan. Karenanya sangat sensitif,’’ kata Suteja, menirukan penjelasan dokter yang menangani anaknya. 

Kata  Suteja, dia dan istrinya masih sepupu. Dari perkawinan tersebut, Suteja dan Komang Tika, sudah punya tiga anak termasuk, Komang Adnyani. Dua kakaknya, Wayan Dian Ayu Andini sudah tamat SMA,  Kadek Erdi Andika,kelas  IV SD, keduanya sehat. 

Kata Suteja, setelah dirawat selama 60 hari di RSUP Sanglah, ia yang minta anaknya pulang paksa. Karena ia tak tahan melihat kondisi fisik anaknya. «Berat badanya turun drastis,’’ tambah Tika. Untuk perawatan sehari-hari, Suteja dan istrinya, mengobatinya dengan salep. ‘’Kalau secara tradisional, kami nunas ica dengan banten,’’ kata  Suteja.
Kepala Lingkungan Besang Kangin, Kelurahan Semarapura Kaja I Ketut Surena juga prihatin dengan kondisi Komang. Dari pantauan, kondisi  Komang Andini, memang memperihatinkan. Hampir sekujur balita tersebut mengelupas dan terlihat seperti luka bernanah.

Komentar