Musim Kemarau, Pesawat Ikut 'Kena Imbas'
Musim kemarau yang akan dihadapi wilayah Bali perkiraan mulai April nanti, tentu berimbas pada kekeringan dan juga kekurangan ketersediaan air.
MANGUPURA, NusaBali
Menariknya, musim kemarau juga dapat mempengaruhi pesawat udara. Hal ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Kelas I Ngurah Rai, Denpasar, Bambang Hergiyono.
"Kalau dampak musim kemarau di penerbangan secara umum itu tidak terlalu signifikan. Tapi, perlu diingat juga bahwa akibat dari musim kemarau tentu bisa mempengaruhi daya angkat pesawat, baik saat lepas landas maupun saat mau mendarat. Itu disebabkan oleh cuaca panas yang terjadi di landasan pacu," jelasnya saat ditemui, Jumat (15/3) siang.
Biasanya, kata Bambang, maskapai menyikapi hal ini dengan mengurangi beban yang diangkut, baik itu cargo ataupun dari penumpang sendiri. Meski demikian, ia menggaris bawahi jika musim kemarau tentu juga memberikan dampak positif di dunia penerbangan. "Kalau dampak positifnya, cuaca cerah, jarak pandang bagus dan lebih panjang, tentu hal seperti inilah yang dibutuhkan dalam dunia penerbangan. Sehingga gangguan lepas landas tidak ada," imbuhnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa kondisi cuaca saat peralihan musim (musim hujan ke kemarau) memang sedikit mempengaruhi aktivitas penerbangan. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang juga bisa menganggu jarak pandang sang pilot. "Peralihan musim kan masih bulan depan, tapi, fenomena alam seperti hujan lebat penanda pergantian itu masih terjadi. Tentu sangat mengganggu jarak pandang. Ini yang harus diwaspadai saja," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Gesofisika Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan memprediksi peralihan musim kemarau akan terjadi pada bulan April dan Mei. Pada bulan tersebut, hampir seluruh wilayah Pulau Dewata sudah menghadapi musim tersebut tanpa terkecuali wilayah Badung Selatan dan di dalamnya wilayah Bandara Ngurah Rai. Untuk puncaknya, pihak BMKG mengaku terjadi pada Agustus, berbagai imbauan termasuk menjaga ketersediaan air pun menjadi perhatian serius pihak BMKG. "Karena memasuki musim kemarau, diharapkan masyarakat untuk lebih memperhatikan ketersediaan air. Karena adanya potensi kekeringan saat musim kemarau kali ini," ungkapnya. *dar
"Kalau dampak musim kemarau di penerbangan secara umum itu tidak terlalu signifikan. Tapi, perlu diingat juga bahwa akibat dari musim kemarau tentu bisa mempengaruhi daya angkat pesawat, baik saat lepas landas maupun saat mau mendarat. Itu disebabkan oleh cuaca panas yang terjadi di landasan pacu," jelasnya saat ditemui, Jumat (15/3) siang.
Biasanya, kata Bambang, maskapai menyikapi hal ini dengan mengurangi beban yang diangkut, baik itu cargo ataupun dari penumpang sendiri. Meski demikian, ia menggaris bawahi jika musim kemarau tentu juga memberikan dampak positif di dunia penerbangan. "Kalau dampak positifnya, cuaca cerah, jarak pandang bagus dan lebih panjang, tentu hal seperti inilah yang dibutuhkan dalam dunia penerbangan. Sehingga gangguan lepas landas tidak ada," imbuhnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa kondisi cuaca saat peralihan musim (musim hujan ke kemarau) memang sedikit mempengaruhi aktivitas penerbangan. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang juga bisa menganggu jarak pandang sang pilot. "Peralihan musim kan masih bulan depan, tapi, fenomena alam seperti hujan lebat penanda pergantian itu masih terjadi. Tentu sangat mengganggu jarak pandang. Ini yang harus diwaspadai saja," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Gesofisika Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan memprediksi peralihan musim kemarau akan terjadi pada bulan April dan Mei. Pada bulan tersebut, hampir seluruh wilayah Pulau Dewata sudah menghadapi musim tersebut tanpa terkecuali wilayah Badung Selatan dan di dalamnya wilayah Bandara Ngurah Rai. Untuk puncaknya, pihak BMKG mengaku terjadi pada Agustus, berbagai imbauan termasuk menjaga ketersediaan air pun menjadi perhatian serius pihak BMKG. "Karena memasuki musim kemarau, diharapkan masyarakat untuk lebih memperhatikan ketersediaan air. Karena adanya potensi kekeringan saat musim kemarau kali ini," ungkapnya. *dar
Komentar