nusabali

Masih Ada 6.000 Rumah Tak Layak Huni di Buleleng

  • www.nusabali.com-masih-ada-6000-rumah-tak-layak-huni-di-buleleng

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang mendampingi Bupati Badung Giri Prasta mengatakan sejauh ini rumah tak layak huni di Buleleng tersisa sekitar enam ribuan.

SINGARAJA, NusaBali

Jumlah itu pun jauh berkurang dari sebelumnya karena sudah tertangani program bedah rumah dan rehab dari Pusat, Pemprov Bali, Pemkab Buleleng dan juga CSR perusahaan.

Bantuan bedah rumah dari Pemkab Badung ini pun dinilai oleh Bupati Agus Suradnyana sangat membantu Buleleng untuk mempercepat menuntaskan angka enam ribu rumah tak layak huni itu. “Kami berterimakasih Badung membantu daerah kami dengan mengawali hal mendasar yakni rumah, kedepannya harapan kami Badung juga bisa mendrive kebutuhan ekonomi di Buleleng mengkondisikan pariwisata untuk member bantuan,” harap Bupati Agus Suradnyana.

Terkait dengan sisa enamaribu rumah tak layak huni di Buleleng disebut Bupati asal Banyuatis itu ditargetkan tuntas lima tahun ke depan.

Perbekel Desa Tigawasa, I Made Swadarmayasa yang ditunjuk langsung menjadi panitia bedah rumah di Desa Tigawasa mengatakan 263 unit bantuan bedah rumah yang digelontor Pemkab Badung menuntaskan masalah rumah tak layak huni penduduknya.

Ia pun menyebutkan jika data calon penerima bantuan sudah dipegangnya, namun ada beberapa pergeseran penerima karena sudah menerima bantuan rehab dari program pemerintah pusat.

“Datanya sudah ada, tetapi nanti ada pergeseran sedikit, karena sudah ada yang dapat bantuan rehab sebelumnya, sehingga yang mendapat bantuan ini memang benar-benar yang belum pernah tersentuh bantuan,” terangnya.

Meski belum menerima petunjuk langsung sistem penerimaan bantuan tunai itu, pihaknya menyakini sleuruh proses pembangunan bedah rumah sudah tuntas paling lambat bulan Desember mendatang. Dengan jumlah bantuan tunai yang sangat fantastis, ia dan Badan Permusyawaratan Desa (BDP) akan terus melakukan pengawalan.

Bantuan bedah rumah dengan jumlah terbesar tanpa pemotongan pajak itu disambut gembira oleh salah satu penerima Made Punayasa, 40, warga Tigawasa. Ia yang hanya sebagai petani selama ini hidup dengan istri dan dua anak dengan kondisi pas-pasan. Mereka pun tinggal digubuk sederhana tanpa jamban keluarga, mengaku bersyukur bisa mendapatkan bantuan rumah layak huni. *k23

Komentar