nusabali

13 Penyu Hijau Diamankan, Pemilik Kabur

  • www.nusabali.com-13-penyu-hijau-diamankan-pemilik-kabur

"Semua penyu masih hidup, kaki depan diikat. Siang ini juga kami serahkan ke BKSDA untuk perawatan dan pemulihan kesehatan untuk kemudian dilepas lagi ke laut,"

Diduga Ada Pengepul Penyu di Gianyar


GIANYAR, NusaBali
Satreskrim Polres Gianyar berhasil mengamankan 13 ekor penyu hijau (celoniamydas) dalam sebuah mobil Toyota Avansa Putih DK 1472 QZ di Bypass IB Mantra, Desa Ketewel, Rabu (13/3) sekitar pukul 23.00 Wita. Namun apes, sopir pengangkut satwa dilindungi ini keburu kabur sebelum polisi tiba di TKP. Sopir termasuk pemilik atau penjual penyu ini pun masih dalam penyelidikan polisi. Sementara penyu yang berhasil diamankan, untuk sementara waktu dititip rawatkan kepada BKSDA Provinsi Bali melalui TCEC Serangan.

Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Deni Septiawan saat serah terima penyu, Kamis (14/3) kemarin memprediksi ada indikasi pengepul penyu di wilayah Gianyar. Entah diperjualbelikan untuk konsumsi atau untuk dipelihara. "Tidak menutup kemungkinan ada pengepul-pengepul penyu di wilayah kita. Tersangka masih kami selidiki," ungkapnya.

Dijelaskan, penangkapan belasan penyu ini berawal dari informasi masyarakat. Bahwasnya sebuah mobil Avansa putih dengan plat nomor gonta ganti membawa penyu untuk diperjualbelikan. "Kami lakukan pemblokiran jalan dan melakukan pengintaian di Bypass IB Mantra, Desa Ketewel," jelasnya didampingi Plh Kasi Konservasi  Wilayah II BKSDA Provinsi Bali, I Made Budi Adnyana serta petugas TCEC Serangan, I Made Sukanta.

Ketika mencurigai sebuah mobil Avansa putih melintas, polisi pun berusaha melalukan pengejaran. Namun diakui, laju kendaraan yang dicurigai tersebut terlampau kencang hingga polisi kehilangan jejak. "Saat menelusuri sepanjang jalan Bypass IB Mantra, kami temukan sebuah mobil Avans Putih ditinggal di timur Pom Bensin. Cek di dalamnya, benar ada satwa dilindungi jenis penyu hijau," jelasnya.

Kondisi mobil saat ditemukan masih menyala dengan kunci masih nyantol, namun sopir berhasil kabur tanpa jejak. "Masih penyelidikan, siapa yang membawa, siapa yang menjual," tegasnya. Diperkirakan, mobil pembawa Penyu tersebut berangkat dari daerah Serangan menuju Bali timur. Secara kasat mata, dalam mobil yang dicurigai tersebut hanya ada satu pengemudi. Dan setelah dicek, belasan ekor penyu beragam ukuran ini diletakkan menumpuk di jok tengah dan jok belakang.

Mengenai kondisi 13 penyu ini, ditemukan masih hidup dengan kaki depan diikat. "Semua penyu masih hidup, kaki depan diikat. Siang ini juga kami serahkan ke BKSDA untuk perawatan dan pemulihan kesehatan untuk kemudian dilepas lagi ke laut," ujarnya.

Mengenai kemungkinan ada pesann penyu untuk lawar, AKP Deni enggan berspekulasi. "Masih kami dalami, apakah dijual untuk konsumsi atau pelihara," jelasnya. Termasuk kemungkinan ada penjual lawar penyu di wilkum Gianyar, pihaknya mengaku belum tahu. "Yang jual beli, belum ada info," ujarnya.

Sementara menurut Plh KasiKasi Konservasi  Wilayah II BKSDA Provinsi Bali, I Made Budi Adnyana mengatakan belasan ekor penyu ini langsung dititip rawat di TCEC Serangan. "Setelah pulih, nanti dilepas kembali ke laut," jelasnya. Mengenai asal muasal penyu ini, Budi memastikan diambil dari laut dalam. Sebab seengetahuannya, selama ini belum ada pihak yang berhasil melakukan penangkaran penyu hingga menjadi penyu dewasa. Dari segi usia, juga diperkirakan penyu tersebut kisaran 10 sampai 20 tahun. "Sebarannya ada di seluruh perairan Indonesia. Penyu ini suka migrasi, usianya antara 10-20 tahun. Saya yakin ini ditangkap di laut, sebb belum ada yang berhasil menangkarkan penyu," jelasnya. Oleh karena termasuk satwa dilindungi, penggunaan penyu untuk komoditas sangat dilarang. Termasuk untuk dikonsumsi. Namun untuk di Bali, terdapat pengecualian jika digunakan untuk sarana upakara. Dengan syarat ada rekomendasi dari Panitia Karya dan PHDI setempat. "Pengecualian untuk upacara hanya untuk 1 ekor, sepanjang ada rekomendasi dan panitia karya dan PHDI setempat," imbuhnya. *nvi

Komentar