nusabali

Pohon Asam Keramat Roboh, Semua Palinggih di Utama Mandala Hancur

  • www.nusabali.com-pohon-asam-keramat-roboh-semua-palinggih-di-utama-mandala-hancur

Muncul keyakinan pohon Asam keramat berusia 200 tahun di Pura Dalem Joanyar Kajanan kehilangan kekuatan gaib, karena penunggu niskalanya, Dadong Jagal, berpindah tempat

Musibah di Pura Dalem Joanyar Kajanan, Kecamatan Seririt Saat Hujan Lebat, Selasa Malam


SINGARAJA, NusaBali
Petaka pohon tumbang porakporandakan Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Kecamatan Seririt, Buleleng saat hujan lebat disertai angin kencang, Selasa (12/3) malam. Seluruh 6 bangunan suci (palinggih) di Utama Mandala Pura Dalem Joanyar Kajanan hancur akibat tertimpa pohon roboh.

Pohon yang roboh hancurkan Pura Dalem Joanyar Kajanan, Selasa malam sekitar pukul 20.00 Wita, adalah pohon Asam keramat setinggi 45 meter dengan diameter 2 meter. Pohon Asam keramat berumur sekitar 200 tahun ini roboh ke arah timur, diduga karena batang dan akarnya rapuh termakan usia.

Enam (6) palinggih di Utama Mandala Pura Dalem Joanyar Kajanan yang hancur ditimpa pohon roboh malam itu, masing-masing Palinggih Sepat Sari, Bale Piyasan, Palinggih Gedongan, Plinggih Surya, Palinggih Taksu, dan Arca Durga (yang berada di depan Palinggih Gedongan).

Bale Piyasan Pura Dalem, Palinggih Sepat Sari (yang merupakan sthana Ida Batara Guru), dan Bale Piyasan mengalami kerusakan tpotal 100 persen. Sedangkan Palinggih Gedongan (yang merupakan sthana Ida Bhatara Siwa) mengalami keruskaan 80 persen. Palinggih Surya dan Palinggih Taksu juga rusak cukup serius. Sebaliknya, Arca Durga ambruk ke tanah.

Kelian Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Ketut Suyasa, mengatakan krama setempat baru mengetahui bencana robohnya pohon Asam keramat di Pura Dalem, Rabu (13/3) pagi. Pohon Asam keramat yang dipercaya sebagai sthana Dadong Jagal tersebut diperkirakan roboh hancurkan Pura Dalem, Selasa malam sekitar pukul 20.00 Wita. “Malam itu memang hujan lebat disrtai angin kencang,” ungkap Ketut Suyasa saat ditemui NusaBali di lokasi musibah, Kamis (14/3).

Menurut Suyasa, tumbangnya phon Asam keramat menghancurkan Pura Dalem yang diempon 600 kepala keluarga (KK) krama Desa Pakraman Joanyar Kajanan ini, sempat menjadi tontonan. Sebab, ada keanehan dalam pohon yang roboh ini. Bagian akar pohon yang tercerabut tampak sangat kering. Namun, bagian dahan, daun, dan buahnya justru tampak begitu segar.

“Taru (pohon) Asam ini kami perkirakan usianya sekitar 200 tahunan. Sebab, dari penuturan tetua kami dulu, mereka sudah mendapati pohon ini dengan ukuran segini (diameter 3 meter). Kalau Pura Dalem, sesuai sejarah Joanyar, adalah pecahan dari Kerajaan Kalianget,” papar Suyasa.

Sehari pasca tumbangnya pohon Asam keramat ini, kata Suyasa, sudah digelar paruman bersama tokoh, panglingsir, dan krama Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Rabu lalu. Dari paruman itu disepakati untuk nunas raos (meminta petunjuk nisaka dari Ida Batara Sesuhunan Pura Dalem) guna dapat petunjuk soal langkah selanjutnya yang harus dilakukan.

“Pura kami ini (Pura Dalem yang hancur, Red) sangat pingit, sehingga kami sore ini (kemarin) berencana akan melakukan upacara dan nunas raos. Kami mohon petunjuk, apa yang seharusnya dilakukan untuk keselamatan bersama,” tandas Suyasa.

Suyasa mengatakan, secara niskala krama Desa Pakraman Joanyar Kajanan meyakini tumbangnya pohon Asem keramat ini merupakan bencana alam dan sesuatu yang wajar, karena umurnya sudah ratusan tahun. Namun demikian, saat digelar paruman, Rabu lalu, sempat muncul petunjuk niskala melalui seorang krama yang tiba-tiba kerauhan (kesurupan).

Berdasarkan roh halus yang merasuki raga krama kerauhan saat itu, diperoleh petunjuk bahwa pohon Asam keramat tumbang karena penunggu niskalanya, Dadong Jagal, yang berstana di Palinggih Taru Asam, berpindah tempat. Karenanya, pohon raksasa erusia 200 tahun ini tak lagi mendapatkan kekuatan gaib, hingga akhirnya ambruk.

Dari petunjuk niskala itu, kata Suyasa, pihaknya kembali menggelar ritual nunas raos Ida Batara Sesuhunan di Pura Dalem Joanyar Kajanan, kemarin sore. Suyasa sendiri belum berani memastikan, kapan pohon Asam roboh ini boleh dipotong. Demikian pula pelaksanaan piodalam di Pura Dalem Joanyar Kajanan, yang seharusnya dilaksanakan pada Buda Umanis Prangbakat, Rabu (27/3) mendatang.*k23

Komentar