nusabali

Angin Kencang, Penyeberangan Ditutup Satu Jam Lebih

  • www.nusabali.com-angin-kencang-penyeberangan-ditutup-satu-jam-lebih

Penyeberangan di lintasan Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk, ditutup selama hampir 1,5 jam, Selasa (12/3) petang.

NEGARA, NusaBali

Penutupan sementara penyeberangan mulai pukul 18.05 Wita hingga 19.30 Wita, itu dilakukan pihak Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar lantaran kondisi angin kencang di tengah perairan Selat Bali.

Berdasar informasi, saat mulai dilakukan penutupan, kapal-kapal yang tengah bersandar di dermaga Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk, tidak diberikan surat izin berlayar (SIB) dari pihak Syahbandar. Sejumlah penumpang yang sudah naik di atas kapal, juga diminta untuk turun, dan memberikan izin kapal yang menunggu giliran sandar untuk segera menurunkan penumpang. Sedangkan yang masih berlayar di tengah perairan, diarahkan mencari tempat aman.

Lantaran penutupan terjadi satu jam lebih, tumpukan kendaraan tidak bisa dihindarkan. Arus penumpang di Pelabuhan Gilimanuk yang sudah mulai normal setelah Nyepi, Kamis (7/3), sempat menumpuk di areal dalam pelabuhan. “Ditutup karena angin kencang. Selama penutupan, terjadi penumpukan. Tetapi hanya di dalam areal pelabuhan, tidak sampai keluar. Setelah dibuka kembali, perlahan sudah normal kembali,” ujar salah seorang petugas ASDP di Pelabuhan Gilimanuk.

Sementara Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Gilimanuk Ketut Aryadana, mengatakan penutupan sementara penyeberangan selama hampir 1,5 jam itu, dilakukan karena angin kencang yang sempat menembus kecepatan 30 knots. Angin kencang yang sudah masuk kategori ekstrem, itu sangat membahayakan aktivitas pelayaran. “Karena membahayakan pelayaran, ya kami tunda sementara sampai cuaca membaik. Kami tidak mengambil risiko, daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Saat dilakukan penutupan sementara penyeberangan, menurutnya, memang arus penumpang sudah mulai normal, sehingga tidak sampai menimbulkan antrean panjang, dan lebih banyak menumpuk di areal parkiran dekat dermaga.

“Ya memang penumpang tertahan karena penyeberangan ditunda. Tetapi daripada mengancam keselamatan penumpang, ya lebih baik menunggu. Yang pasti kalau cuaca membahayakan, walaupun banyak penumpang, kami arahkan tutup sementara sampai cuaca aman,” tandas Aryadana. *ode

Komentar