nusabali

Hari Ini, Rekayasa Lalin di Bundaran Akasia

  • www.nusabali.com-hari-ini-rekayasa-lalin-di-bundaran-akasia

Sebanyak 25 personil akan diterjunkan untuk melakukan ujicoba lalin di kawasan ini.

DENPASAR, NusaBali
Dinas Perhubungan Kota Denpasar mulai melakukan ujicoba rekayasa arus lalu lintas di Bundaran Akasia (Simpang Akasia-Hayam Wuruk-Anyelir), Kamis (19/5) hari ini. Kendaraan dari arah Jalan Hayam Wuruk Selatan yang hendak ke Jalan Akasia atau Jalan Anyelir, harus melewati Jalan Pandu dan Jalan Narakesuma terlebih dahulu. Sementara itu, dari arah Jalan Akasia dan Jalan Anyelir dilarang belok kanan. 


"Kendaraan dari Jalan Akasia yang mau ke Jalan Hayam Wuruk Selatan atau Barat harus lurus," ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Denpasar Nyoman Sustiawan saat dikonfirmasi, Rabu (18/5) kemarin.

Diakui Sustiawan, pengalihan arus dalam rangka memecah kekroditan ini baru tahap ujicoba. "Mulai besok (hari ini) kita lihat dulu situasi di lapangan seperti apa. Dan kita akan evaluasi jika masih ada yang kurang," jelasnya. Sebanyak 25 personil akan diterjunkan untuk melakukan ujicoba lalin ini. Sustiawan berharap masyarakat pengguna jalan bisa bersabar dan paham dengan kondisi pengalihan arus lalin tersebut. 

Ketika ditanya akses menuju Jalan Pandu yang sempit, lagi-lagi pihaknya mengatakan akan melihat situasi lapangan terlebih dahulu. "Ya kita lihat besok ya," imbuhnya.

Sustiawan mengatakan, rekayasa lalin ini dilakukan untuk meminimalkan terjadinya crossing (penumpukan) di sekitar areal bundaran Akasia. Sebab selama ini, kendaraan yang masuk dari Jalan Hayam Wuruk Selatan menuju Jalan Akasia maupun Jalan Anyelir selalu berebut untuk bisa mendahului. Alhasil, kondisi bundaran menjadi krodit pagi hari (jam masuk sekolah /kerja), sore hari (jam pulang kerja), bahkan pada malam hari.

Seperti diketahui, bundaran Akasia-Hayam Wuruk-Anyelir menjadi salah satu persimpangan yang sangat krodit di Kota Denpasar sepanjang hari. Jalur ini menjadi penghubung dari Denpasar ke Bali bagian timur khususnya Gianyar, sehingga setiap waktu ada pergerakan arus lalu lintas yang cukup padat. Terlebih ketika hari kerja dan setiap malam hari, antrian kendaraan dari arah Jalan Hayam Wuruk Selatan maupun Jalan Hayam Wuruk Barat kerap ‘mengular’. Bagi, kendaraan roda dua masih bisa leluasa menghindari kemacetan dengan mencari celah-celah, namun untuk kendaraan roda empat harus sabar menunggu giliran untuk bisa melanjutkan perjalanan, apalagi di kawasan ini jarang ada petugas yang mengaturnya.7 nv

Komentar