nusabali

Penanganan Longsor di Banjar Sega Belum Optimal

  • www.nusabali.com-penanganan-longsor-di-banjar-sega-belum-optimal

BPBD Karangasem melakukan pembersihan lokasi longsor di Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Sabtu (9/3).

AMLAPURA, NusaBali

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, memimpin penanganan longsor dengan alat berat hingga pukul 21.00 Wita. Hanya saja penanganannya belum maksimal sebab material longsor cukup banyak, khawatir terjadi longsor susulan.

Menurut Ida Bagus Ketut Arimbawa, longsor terjadi di tikungan dan jalan tanjakan. Lokasi longsor masih licin, pengguna jalan diimbau berhati-hati melintas. “Masih perlu penanganan lanjutan. Sebab belum dilakukan pembersihan,” jelasnya, Minggu (10/3). Menurut Ida Bagus Ketut Arimbawa, Banjar Sega termasuk salah satu wilayah paling rawan longsor. Geografisnya bebukitan, sepanjang jalan melintasi dasar tebing.

Tanah di Banjar Sega juga rawan ambles (turun). Itulah sebabnya dipasangi EWS (early warning system) atau sistem peringatan dini sejak tahun 2015. Saat longsor terjadi, 120 KK terisolir tidak bisa keluar ke pusat Desa Bunutan, Kecamatan Abang. Saat itu bertepatan upacara pangerupukan, menyusul Kamis (7/3) Nyepi, dan penanganan baru bisa dilakukan Sabtu (9/3) hingga malam.

Kelian Banjar Sega, I Komang Kariana, yang melaporkan tanah longsor itu kepada Perbekel Bunutan I Gede Suparwata. Selanjutnya Suparwata melanjutkan melapor ke BPBD Karangasem. Sebelumnya ada tiga titik longsor terjadi di jalur yang sama di Banjar Sega, Rabu (1/3), sempat menutup akses 4 banjar yakni Banjar Sega, Banjar Gulinten, Banjar Bangle, dan Banjar Cangwang. “Kami kembali melakukan penanganan pada hari Senin agar jalur bersih dari material longsor dengan melakukan pembersihan mengunakan air,” kata Ida Bagus Ketut Arimbawa. Menurutnya, di lokasi longsor berpotensi terjadi longsor susulan jika turun hujan. Material yang masih tersisa di tebing rawan jebol. *k16

Komentar