nusabali

KESEHATAN : Mengurangi Kopi

  • www.nusabali.com-kesehatan-mengurangi-kopi

Minum kopi mungkin memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan konsentrasi, hingga menambah energi.

Namun, mengasup kopi terlalu banyak pun berarti tanpa masalah, salah satunya gangguan tidur. Karena itu, sebagian orang berjuang untuk mengurangi, dan itu tidak mudah. Nah, jika Anda dalam tahap mengurangi kopi, dilansir dari laman Reader's Digest, ini yang akan terjadi pada tubuh.

1. Bisa menurunkan berat badan. Salah satu hal yang terjadi saat memilih untuk berhenti minum kopi adalah mengurangi kalori. Penelitian di Duke University mengungkapkan, konsumsi kafein setiap hari dalam kopi, teh, atau minuman ringan meningkatkan kadar gula harian para peserta hampir 10 persen. Asupan gula yang tinggi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas. Kalori pun dengan cepat meroket--lebih dari 200 kalori per sajian--jika memilih menambahkan krim dan gula pada gelas kopi.

2. Menambah berat badan. Pernahkah mengalami mengidam sesuatu, entah makanan atau minuman, jika belum mendapat kafein? Perlu diketahui, kopi memiliki efek menekan nafsu makan sementara. Karena itu, bukan tak mungkin akan mencari makanan berlemak atau manis lebih sering daripada biasanya jika memutuskan untuk berhenti minum kopi. Hal ini terjadi lantaran saat tak ada asupan kafein, tubuh mulai mencari perbaikan gula dengan cepat, meningkatkan gula darah dan konsumsi kalori harian.  

3. Bisa tidur lebih nyenyak. Meskipun merasa lelah karena tubuh menyesuaikan dengan berkurangnya stimulan, ada efek jangka panjang yang bisa didapatkan, yakni tidur malam yang lebih baik. Efek ini lebih baik jika terbiasa mengasup kopi saat sore dan malam hari.

4. Sakit kepala lebih sering. Setiap pecinta kopi dapat mengenali tanda-tanda sakit kepala karena tidak mengasup kafein di pagi hari. Saat berhenti minum kopi, tubuh kekurangan adrenalin dan dopamin, hormon yang bertindak sebagai stimulan alami dan membuat tetap terjaga. Sebaliknya, yang terjadi adalah adenosin—hormon yang bertanggung jawab untuk istirahat dan kelelahan—mengalir deras ke kepala, sehingga menyebabkan perubahan pada kimiawi otak yang mengakibatkan sakit kepala.
Juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Wesley Delbridge mengatakan, untuk meminimalkan rasa sakit, daripada mengurangi asupan kafein, lebih baik mencari pengganti. Dia menyarankan, dengan mengganti kopi dengan teh, atau bahkan mencampurkan kopi berkafein dengan kopi tanpa kafein, yang dapat membantu menghindari gejala penarikan kafein. Dampak lainnya, akan akan segera sembuh dari ketergantungan kafein.

5. Bisa merasa sakit, tapi tidak lama. Sakit kepala bukan satu-satunya gejala menyakitkan dari berhenti minum kopi. Mereka yang berhenti mengonsumsi kopi melaporkan efek samping seperti depresi, kecemasan, pusing, gejala seperti flu, insomnia, cepat marah, perubahan suasana hati, dan kelesuan. Kabar baiknya, tidak akan merasakan hal ini selamanya. Para ahli mengatakan, sebagian besar gejala fisik dari penarikan kafein akan berlalu setelah dua hari pertama, sementara sisa efek samping tidak akan bertahan lebih dari satu atau dua minggu.

6. Miliki senyum lebih sehat. Kopi sangat asam, yang berarti mengikis enamel gigi dan menodai gigi peminumnya dengan setiap tegukan. Mengurangi kafein dapat melindungi gigi dari kikisan tersebut, dan dapat tersenyum lebar karena gigi lebih putih.

7. Melewatkan antioksidan. Sejumlah penelitian menemukan, minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari dapat menurunkan risiko mulai dari kanker payudara hingga Parkinson, serta meningkatkan kesehatan tulang. Ini karena kopi mengandung antioksidan. Tapi, bisa mengganti dengan sumber lain, seperti teh hijau dan sayuran yang kaya antioksidan.

8. Sulit berkonsentrasi. Berhenti minum kopi dapat membuat merasa lelah dan mudah tersinggung, sehingga dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi. Untuk mengatasi kehilangan konsentrasi, cobalah mengunyah permen karet agar otak tetap waspada dan bekerja. Ketika peserta melakukannya dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology, mereka memiliki waktu reaksi yang lebih cepat dan hasil yang lebih akurat pada tugas mereka, terutama menjelang akhir sesi. Plus, setelah hanya satu minggu tanpa kafein, kamu akan menemukan produktivitas meningkat.

9. Bisa menjadi sembelit. Kafein membuat berbagai hal bergerak melalui usus. Karena itu, mengurangi kopi bukan tak mungkin membuat sembelit. Tapi jangan takut, ada banyak cara lain yang bisa menjaga buang air besar tetap teratur, salah satunya dengan mengasup banyak serat, minum air dan berolahraga.

10.Bisa merasa lebih tenang. Jika terlalu banyak kafein dapat membuat tak bisa diam saat duduk di kursi, maka ini saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal. Karena kafein adalah stimulan, maka secara alami dapat meningkatkan kadar hormon adrenalin dan stres dalam tubuh. Dengan menguranginya, maka akan membuat lebih tenang. *

Komentar