nusabali

Gugur di Nduga Disemayamkan di Bali

  • www.nusabali.com-gugur-di-nduga-disemayamkan-di-bali

Jenazah seorang anggota TNI yang gugur di Distrik Mugi, Nduga, Serda Mirwariyadin disemayamkan di Bali.

JAKARTA, NusaBali

Serda Mirwariyidin disemayamkan di Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai sebelum diterbangkan ke Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Serda Mirwariyadin merupakan salah satu personel Kopadsus yang gugur dalam baku tembak dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Distrik Mugi, Nduga. Jenazah Serda Mirwariyadin tiba di Bandara Ngurah Rai Jumat (8/3) pukul 13.40 Wita dengan pesawat Garuda Indonesia GA 653 dari Timika Papua.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak cargo Bandara I Gusti Ngurah Rai, peti jenazah almarhum Serda Mirwariyadin di bawa menuju Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai untuk disemayamkan, sebelum diterbangkan menuju Bima NTB tempat kelahiran almarhum," kata Pejabat Sementara (Ps) Kapentak Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kapten Sus Dani Kusdani lewat keterangan tertulisnya, Jumat (8/3) seperti dilansir detik.

Jenazah berada di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai untuk menunggu pesawat tujuan ke Lombok. "Untuk jenazah sampai saat ini masih di Baseops, karena masih menunggu pesawatnya rencana pakai Nam Air ke Lombok," terangnya.

Kasdam IX Udayana Brigjen TNI Kasuri, Aspers Kasdam IX/Udayana Kolonel Inf Heru Agung, Asintel Kasdam IX/ Udayana Kolonel Inf Haryantana, Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto, dan Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Wibowo Cahyono Soekadi turut hadir dalam penyambutan jenazah Serda Mirwariyadin.

Sebelumnya diberitakan pasukan TNI yang berjumlah sekitar 25 orang ditembak oleh 50-70 orang KKB. Kapendam Cenderawasih Kolonel M Aidi, mengatakan, pasukan TNI diserang saat baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan, Kamis (7/3) sekitar pukul 08.00 WIT.

M Aidi menjelaskan 50-70 orang KKB menggunakan senjata campuran, baik standar militer maupun tradisional seperti panah dan tombak. Akibat serangan tersebut Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji gugur.

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko ingin agar nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dipertegas menjadi kelompok separatis. Menurutnya, pemberian nama kelompok separatis dapat menaikkan status operasi penumpasan KKB di Papua.

Hal ini disampaikan Moeldoko menanggapi gugurnya 3 prajurit TNI akibat serangan KKB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Nduga, Papua pada Kamis (7/3) lalu.

"Saya dulu sudah pernah menyampaikan perlunya mengevaluasi lagi nama itu, kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pertanyaannya, benar nggak mereka kelompok kriminal? Kalau saya mengatakan tegas saja, kalau kelompok separatis ya kelompok separatis sehingga status operasinya ditingkatkan," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha KSP, Jumat (8/3).

Menurut Moeldoko, pemberian nama kelompok kriminal membatasi tugas TNI dalam menumpas KKB. Hal ini karena prajurit TNI di lapangan sifatnya hanya membantu personel Polri yang memiliki wewenang penuh untuk menumpas KKB Papua. *

Komentar