nusabali

Ada yang Main Surfing saat Nyepi

  • www.nusabali.com-ada-yang-main-surfing-saat-nyepi

Tiga orang yang keluyuran saat Nyepi tersebut yakni, dua orang domestik dan satu wisatawan asal China

Pecalang Amankan Tiga Orang di Kuta

MANGUPURA, NusaBali
Pecalang mengamankan tiga orang yang kedapatan beraktivitas saat Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1941 di Kecamatan Kuta, Badung pada Kamis (7/3). Tiga orang yang keluyuran itu diamankan di tiga tempat berbeda. Menariknya, saat diamankan ada yang sedang bermain surfing di Pantai Legian.

Seorang yang diamankan pertama bernama Anugrah, 23. Pria asal Muncar, Banyuwangi ini diamankan pecalang di wilayah Legian. Saat itu, pemuda tersebut kedapatan bermain surfing di Pantai Legian pada saat Nyepi sekitar pukul 07.30 Wita. Mendapati hal itu, pecalang yang sedang berjaga mengamankan yang bersangkutan dengan cara dipanggil untuk menepi ke bibir pantai. Kemudian dilakukan penggeledahan dan introgasi untuk mengetahui identitasnya. Namun sayang, pria tersebut tidak mengantongi identitas apapun. Meski demikian, pemuda tersebut mengaku tinggal di kawasan Jalan Poppies. "Dari interogasi, ia mengaku tidak tahu aturan Nyepi seperti apa. Tentunya hal itu sangat aneh, mengingat ia diketahui sudah 5 tahun menetap di Bali dan bekerja sebagai instruktur surfing kepada wisatawan," ungkap Bendesa Legian, Anak Agung Made Mantra saat dihubungi wartawan, Jumat (8/3) sore.

Karena tidak mengantongi identitas dan keluyuran saat Nyepi, ia pun dibawa ke Kantor Desa Legian untuk diberi sanksi moral bersih-bersih di area luar pura. Selain itu, petugas pecalang memberikan pemahaman tentang Nyepi. Setelah dilepas, ia kemudian diminta untuk mengambil identitas yang disimpan di kostnya. "Ia nantinya akan didata secara lengkap dan akan dibuatkan surat pernyataan, agar kedepan yang bersangkutan tidak mengulang kesalahan serupa. Yang bersangkutan juga meninggalkan barang bukti berupa papan surfingnya di kantor pecalang, sebagai barang bukti ia akan kembali lagi menyerahkan KTP. Kalau secara kejiwaan, ia diketahui dalam kondisi normal dan mudah diajak berkomunikasi," kata Agung Mantra.

Sementara di Tuban salah seorang pria ditangkap oleh pecalang desa setempat, karena yang bersangkutan ditemukan keluyuran saat Nyepi. Pria tersebut diamankan sekitar pukul 12.00 Wita dan diketahui bernama Rusli, 30, asal Bima, Nusa Tenggara Barat. Ia kemudian dibawa ke kantor Desa Adat Tuban untuk diberikan pembinaan dan membersihkan toilet. Saat ditanya petugas, ia mengaku tidak tahu bahwa hari itu tengah berlangsung Catur Brata Penyepian. "Dia mengaku, baru berada di Bali selama 2 bulan untuk bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di Kuta. Ya, ngakunya tidak tahu menahu soal Nyepi," ujar Ketua Pecalang Desa Adat Tuban, Nyoman Sudiarsa

Pecalang Kuta juga mengamankan wisatawan asal China yang keluyuran saat Nyepi. Pria yang belum diketahui identitasnya itu diamankan di lingkungan Banjar Pengabetan sekitar pukul 10.00 Wita. Menariknya ia diketahui sudah beberapa kali pernah tertangkap petugas karena memancing kegaduhan, dengan bersikap seolah mengalami stres. "Dia itu kayaknya tuna wisma, sebab ia mengaku tidak mempunyai tempat tinggal,"ujar Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista.

Setelah diamankan petugas, yang bersangkutan kemudian dibawa ke puskesmas untuk diperiksa kejiwaannya. Namun, saat di puskesmas, wisatawan tersebut masih bisa berkomunikasi dengan petugas. Untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya menyerahkan yang bersangkutan kepada petugas kepolisian. Pihaknya tidak bisa memberikan sanksi adat kepada yang bersangkutan, karena tidak mungkin orang stres diberikan hukuman. "Kita sudah kasih pembinaan yang bersangkutan melalui petugas pecalang kita," ujarnya. *dar

Komentar