nusabali

Lapas Tabanan Datangkan Motivator Nasional

  • www.nusabali.com-lapas-tabanan-datangkan-motivator-nasional

Cegah Stres Para Napi Selama Berada di Dalam Lapas

TABANAN, NusaBali

Untuk menghindari stres berada di ruang tahanan, ratusan narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan diberikan motivasi di Aula Lapas pada, Selasa (5/2). Motivasi yang baru digelar pertama kali ini langsung mendatangkan pakar komunikasi dan motivator nasional, Dr Aqua Dwipayana. Tak hanya para napi, motivasi juga diberikan kepada pegawai Lapas agar menjadi pelayan yang berkualitas.

Kalapas Kelas II B Tabanan, I Putu Murdiana menjelaskan, pemberian motivasi dilakukan untuk membangkitkan semangat keluarga Lapas Kelas II B Tabanan. Khusus kepada narapidana agar mereka terhindar dari stres selama ruang gerak mereka dibatasi.

"Jadi bisa dibilang meskipun sedang menjalani masa hukuman, motivasi bisa menjadi spirit supaya narapidana tidak putus asa dalam menjalani masa hukuman," ujar Murdiana di sela-sela acara.

Dikatakannya, motivasi atau tatap muka tersebut sangat penting diberikan. Karena akan menjadi penguat di dalam beraktifitas serta bisa meningkatkan kemampuan berpikir. Dengan begitu para narapidana diharapkan ketika selesai menjalani masa hukuman selalu percaya diri dan bisa menyebar aura atau kegiatan positif di lingkungannya.

"Minimal saat menjalani hukuman mereka tidak jenuh, selalu sabar dan senyum. Dan ketika keluar dari lapas bisa mempunyai kemampuan warga binaan di dalam suatu karya," harapnya. Murdiana menambahkan, selain narapidana, motivasi juga diberikan kepada pegawal Lapas Tabanan. Hal tersebut untuk membangkitkan semangat, rasa tanggung jawab di dalam mengabdi kepada negara. Termasuk juga agar menjadi pelayan masyarakat yang berkualitas terutama melayani para narapidana yang saat ini ruang gerak mereka terbatas. "Artinya dengan motivasi, komunikasi yang efektif bisa menjadi pelayan yang disukai masyarakat," terangnya.

Sementara itu, Dr Aqua Dwipayana mengatakan motivasi digelar menjadi dua sesi. Pertama untuk para pegawai lapas, dan kedua untuk narapidana. Motivasi kepada pegawai diharapkan pelayanan yang sudah baik menjadi lebih baik. Kemudian untuk narapidana hal yang ingin ditekankan adalah bagaiamana mereka menjalani masa hukuman di Lapas digunakan sebagai sarana pembelajaran dan merenung. "Mereka narapidana ini bukan penjahat hanya orang yang tersesat saja," kata mantan wartawan ini.

Apalagi diakui Dwipayana di Lapas Tabanan berbagai kegiatan kreatifitas sudah dilakukan. Mulai adanya band, membuat keterampilan, berkebun, dan memelihara ikan, sehingga kegiatan positif ini dapat diaplikasikan kepada masyarakat ketika sudah selesai menjalani hukuman. "Bahkan ketika sudah di masyarakat kami harapkan mereka menjadi mentor," tegasnya.

Dwipayana pun memuji keadaan Lapas Tabanan yang bersih, serta para narapidana yang berjumlah 165 orang saat disapa selalu senyum dan nyambung dalam berinteraksi sehingga mereka narapidana seluruhnya adalah orang yang berpotensi.  "Dengan kondisi ini artinya pelayanan sudah diberikan dengan baik kepada pegawai, dan ini tentunya saya diharapkan bisa dipertahankan dan ditingkatkan," pungkas penulis buku laris ‘The Power of Silaturahim’ ini. *de

Komentar