Liverpool Gagal Rebut Puncak
Karena Everton Tak Ingin Rival Juara
LIVERPOOL, NusaBali
Liverpool gagal kembali ke puncak klasemen Liga Inggris usai diimbangi Everton. The Reds pun kehilangan tahtanya setelah tiga bulan berkuasa di Premier League. Kini tim asuhan Klopp menjadi pemburu tahta, setelah berkuasa selama kurang lebih tiga bulan.
Liverpool tandang ke markas Everton dalam laga Derby Merseyside pada pekan ke-29 Liga Inggris, di Goodison Park, Minggu (3/3) malam WITA. Hanya imbang, Liverpool pun gagal merebut puncak dari Manchester City, yang menang 1-0 atas Bournemouth, Sabtu lalu.
Kini Liverpool di urutan kedua dengan 70 poin, terpaut satu angka dari City. Ini pertama kalinya Liverpool tidak menutup hari di puncak klasemen Liga Inggris --dengan jumlah pertandingan yang sama dengan City-- sejak 7 Desember 2018.
Liverpool mulai memuncaki klasemen usai menang 4-0 atas Bournemouth pada pekan ke-16 (8/12). Selama 13 pekan menguasai klasemen, tim arahan Juergen Klopp itu terus disaingi City.
Dalam periode itu, Liverpool sempat unggul tujuh angka setelah City kalah 1-2 dari Newcastle United. Namun Liverpool justru dapat hasil imbang beruntun yang membuat jarak kembali menipis.
Kini Liverpool benar-benar disalip City pada pekan ke-29. Tak lagi dikejar, Liverpool kini berada dalam posisi mengejar. Bek Liverpool Andy Robertson mengatakan, pihaknya sekarang jadi pemburu dan tekanan ada di Manchester City.
Sedangkan manajer Liverpool Juergen Klopp tak khawatir karena sekarang baru Maret dan musim masih panjang. Klopp mengaku siap-siap saja menjadikan timnya sebagai yang mengejar, setelah beberapa bulan terakhir terus dikejar.
"Saya baik-baik saja dengan kondisi mengejar. Siapa juga yang mau di puncak klasemen pada awal Maret? Itu memang bagus tapi masih banyak laga yang akan dimainkan," ujar Klopp kepada BBC.
Kegagalan Liverpool di puncak klasemen, karena Everton tampil penuh motivasi dan tak mau melihat Liverpool juara. Bek Everton Michael Keane mengakui Everton tampil ngotot karena tak mau melihat Liverpool jadi juara.
"Fans luar biasa hari ini dan mendukung kami sejak pemanasan. Saya kira tidak ada yang mau rivalnya jadi juara. Kami menghomati mereka dan tim, jadi tergantung mereka apa yang mereka lakukan. Kami memainkan peran besar kami dengan mencegah itu terjadi," ujar Keane kepada Sky Sports. **
Liverpool tandang ke markas Everton dalam laga Derby Merseyside pada pekan ke-29 Liga Inggris, di Goodison Park, Minggu (3/3) malam WITA. Hanya imbang, Liverpool pun gagal merebut puncak dari Manchester City, yang menang 1-0 atas Bournemouth, Sabtu lalu.
Kini Liverpool di urutan kedua dengan 70 poin, terpaut satu angka dari City. Ini pertama kalinya Liverpool tidak menutup hari di puncak klasemen Liga Inggris --dengan jumlah pertandingan yang sama dengan City-- sejak 7 Desember 2018.
Liverpool mulai memuncaki klasemen usai menang 4-0 atas Bournemouth pada pekan ke-16 (8/12). Selama 13 pekan menguasai klasemen, tim arahan Juergen Klopp itu terus disaingi City.
Dalam periode itu, Liverpool sempat unggul tujuh angka setelah City kalah 1-2 dari Newcastle United. Namun Liverpool justru dapat hasil imbang beruntun yang membuat jarak kembali menipis.
Kini Liverpool benar-benar disalip City pada pekan ke-29. Tak lagi dikejar, Liverpool kini berada dalam posisi mengejar. Bek Liverpool Andy Robertson mengatakan, pihaknya sekarang jadi pemburu dan tekanan ada di Manchester City.
Sedangkan manajer Liverpool Juergen Klopp tak khawatir karena sekarang baru Maret dan musim masih panjang. Klopp mengaku siap-siap saja menjadikan timnya sebagai yang mengejar, setelah beberapa bulan terakhir terus dikejar.
"Saya baik-baik saja dengan kondisi mengejar. Siapa juga yang mau di puncak klasemen pada awal Maret? Itu memang bagus tapi masih banyak laga yang akan dimainkan," ujar Klopp kepada BBC.
Kegagalan Liverpool di puncak klasemen, karena Everton tampil penuh motivasi dan tak mau melihat Liverpool juara. Bek Everton Michael Keane mengakui Everton tampil ngotot karena tak mau melihat Liverpool jadi juara.
"Fans luar biasa hari ini dan mendukung kami sejak pemanasan. Saya kira tidak ada yang mau rivalnya jadi juara. Kami menghomati mereka dan tim, jadi tergantung mereka apa yang mereka lakukan. Kami memainkan peran besar kami dengan mencegah itu terjadi," ujar Keane kepada Sky Sports. **
Komentar