nusabali

Bentuknya Unik, Jineng Kian Laik Bisnis

  • www.nusabali.com-bentuknya-unik-jineng-kian-laik-bisnis

Bentuknya yang unik dan khas menjadikan Jineng sebagai komoditas rumah jadi yang punya pasar tersendiri di Bali. Maka bangunan ini pun sangat digemari turis untuk tempat menginapnya. Dampaknya, Jineng menjadi salah satu komoditas cukup laris.

Kondisi ini tampak dari banyak galeri arsitektur maupun tempat penjualan rumah jadi yang tersebar di Bali. Salah satunya di kawasan Jalan Bypass Padanggalak - Sanur, Denpasar. “Ya, memang banyak orang mencari Jineng untuk vila,” ujar Putu Eka Priandana, salah seorang pengusaha pembuat bangunan kayu, Jumat (22/2). Eka Priandana menunjukkan beberapa tempat pemesaran jineng buatannya yang dikirim untuk turis. Di antaranya ke Lembongan, Nusa Penida. “Juga ada beberapa dikirim ke tempat lokalan,” lanjut Eka Priandana

Walau tak mendapatkan kesan langsung dari yang memesan, namun Eka Priandana yakin keunikan bentuk Jineng itulah yang menjadi salah satu alasan bangunan ini banyak dipesan untuk kepentingan vila. “Juga ada yang memesan untuk Bale Bengong,” tambahnya.


Ada juga, namun sedikit yang memesan Jineng untuk lumbung menyimpan padi. Antara lain, di kawasan Jatiluwih, Tabanan, yang memang dikenal sebagai kawasan wisata subak, dan beberapa dari Klungkung. “Itu murni memang untuk menyimpan padi,” kata Eka Priandana. Umumnya, kata Eka Priandana, mereka yang memesan Jineng untuk fungsi sebagai lumbung, umumnya karena fanatik dengan pola perumahan tradisional, atau memang suka dengan hal-hal yang berbau tradisional.


Harga Jineng per unit bervariasi, tergantung besar-kecil ukuran dan kualitas bahan. Jineng ukuran standar 1,5 meter x 2,2 meter harganya Rp 35 juta - Rp 45 juta. Rata-rata atapnya genteng, tidak lagi alang-alang atau buyuk (anyaman daun kelapa). Ada juga warga yang minta bantuan merehab Jineng. “Kami juga melayani rehab itu,” ujar Eka Priandana. 7nata

Komentar