nusabali

Mobil Tower Seluler di Lahan Eks Mudaria Meresahkan

  • www.nusabali.com-mobil-tower-seluler-di-lahan-eks-mudaria-meresahkan

Keberadaan mobil tower seluler keliling di lahan eks Mudaria Teater, di Jalan Ngurah Rai Singaraja, membuat warga sekitar resah.

SINGARAJA, NusaBali
Masalahnya, penanggunjawab mobil tower seluler keliling itu tidak jelas. Informasi dihimpun, mobil tower seluler keliling dengan plat kendaraan B 9950 SCB, terparkir di lahan eks gedung Mudaria Teater, sejak Februari 2019 lalu. Konon, penempatan mobil tower seluler milik salah satu perusahaan provider ini, guna mendukung kelancaran akses internet saat perayaan Valentine. Penempatan mobil tower keliling itu kabarnya sudah mengantongi izin dari Dinas Pariwisata Buleleng.

Warga resah karena mobil dengan tinggi tower sekitar 10 meter tersebut masih berada di lokasi. Nah, Lurah Astina, Kecamatan Buleleng, I Ketut Alit Raiwaja bersama Babinkamtimas dan Babinsa Kelurahan Astina, mengecek keberadaan mobil tower keliling tersebut, Jumat (1/3). Hasilnya, pihak penanggungjawab mobil tower itu pun masih belum jelas.

Lurah Astina, Alit Raiwaja mengatakan, keberadaan tower itu sejak beberapa hari terakhir ini mengundang pertanyaan terutama warga di sekitar lokasi pemasangan. Pihaknya juga sudah berkali-kali melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan perusahaan yang bertanggungjawab terhadap tower tersebut. Dari pengawasan yang dilakukan, tower dipasang hanya untuk mendukung kelancaran perayaan hari Valentine yang telah lewat. Setelah perayaanya itu, perusahaan harusnya membongkar kembali tower tersebut, tetapi faktanya tower dibiarkan begitu saja.

Atas kondisi ini, Raiwaja mengaku khawatir kalau terjadi hal-hal yang tida diinginkan, sehingga warga di lingkungannya sendiri yang akan terdampak. “Kami sudah telusuri dan informasinya tower dipasang untuk hari Valentine saja, tapi sudah selesai masih terpasang. Kami kahwatir terjadi hal-hal yang tidak diiinginkan, justru tidak perusahaan yang bertanggungjawab atas pemasangan tower itu,” katanya.

Menurut Raiwaja, pihakanya sempat menghubungi petugas teknisi tower tersebut, namun belum mendapat penjelasan berarti karena yang bersangkutan masih tugas di luar kota. Sedangkan, petugas tadi menyebut kalau tanggungjawab tower itu diserahkan kepada staf yang lain. Selain itu, ada informasi lain menyebut tower itu dipasang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng. Setelah hal itu dikonfirmasi ke Dispar, ternyata kerjasama itu tidak benar. “Dengan siapapun kerjasama kami tidak mempermasalahkan, namun bair jelas tanggungjawabnya kami juga perlu tahu dan surat kerjasama atau izinnya ditembuskan ke kelurahan,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang tim akuisisi vendor XL Dewa Heriana dalam pesan singkat mengakui, awalnya provider XL  menginformasikan pemasangan tower selama tujuh hari untuk kepantingan coverage event Valentine. Dia mengaku sudah mengkonfirmasi ke kantor XL pusat dan kantor penyedia di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sayangnya, konfirmasi itu hingga kemarin belum ditindaklanjuti. *k19

Komentar