nusabali

Kreativitas dan Sensibilitas Rasa Bekal Lulusan ISI Denpasar

  • www.nusabali.com-kreativitas-dan-sensibilitas-rasa-bekal-lulusan-isi-denpasar

Masa Tunggu Lulusan Memperoleh Pekerjaan Tak Lebih dari Dua Bulan

DENPASAR, NusaBali

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar kembali mewisuda 87 mahasiswa pada Wisuda XXII di Gedung Natya Mandala kampus setempat, Kamis (28/2). Menghadapi persaingan di era revolusi industri 4.0, Rektor ISI Denpasar, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar MHum mengingatkan lulusan agar kreatif dan inovatif ketika sudah berbaur di masyarakat.

“Dunia ini selalu berubah. Selaku lulusan perguruan tinggi seni, kita tidak hanya puas pada satu titik tertentu saja. Karena basis pendidikan perguruan tinggi seni itu kreativitas dan inovasi, maka berinovasi jangan hanya saat mengerjakan tugas-tugas kuliah saja. Melainkan yang paling bagus itu setelah kita lepas di masyarakat,” ujarnya.

Untuk menghadapi persaingan di masa depan, kata Prof Arya, lulusan ISI Denpasar telah dibekali dengan keterampilan, pengetahuan, sensibilitas rasa, dan kreativitas. “Kalau tidak kreatif maka tidak akan bisa bersaing. Kata kuncinya itu. Kalau mereka kreatif tentu akan mampu melahirkan pekerjaan-pekerjaan baru,” katanya.

Selain itu, lulusan ISI Denpasar juga dibekali dengan empat keunggulan utama. Keunggulan tersebut meliputi intelektual yang mengarah para pencarian nilai-nilai kebenaran,  kemudian keunggulan estetis agar setiap tindakan mampu memberi rasa senang dan nyaman, moral agar mereka selalu menabur kebaikan dan etika, dan spiritual agar menyadari bahwa hidup adalah anugerah yang patut disyukuri.

Terkait lulusan yang telah bekerja, menurut hasil 'tracer study' ISI Denpasar menunjukkan bahwa masa tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan tidak lebih dari dua bulan. Bahkan di antaranya mampu menumbuhkan lapangan kerja baru. Harus diakui, lulusan ISI Denpasar juga berhasil mengembangkan profesi-profesi baru dengan memiliki keistimewaan yakni terdapat sentuhan seninya.

“Katakanlah seseorang yang lulusan jurusan tari. Dulu kita prediksi paling hanya bisa menari atau menciptakan tari. Tapi mahasiwa tari itu bisa berkembang jadi juru rias, juru tata busana, bahkan bisa membuat event organizer tentang seni pertunjukkan. Harus diakui, alumni atau lulusan yang mengembangkan itu,” bebernya.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar, Prof Dr I Nyoman Artayasa MKes menambahkan, lulusan juga dibekali dengan kemampuan menciptakan sekaligus menganalisis atau mengkaji karya. “Mereka telah dibekali kemampuan untuk berpikir, menganalisis di bidang konsep, estetika, dan bidang unsur seni serta keterkaitan dengan budaya, makna, simbol dan sebagainya. Waktu studi mereka rata-rata juga cepat, 3,5 tahun,” imbuhnya.

Adapun wisuda XII ISI Denpasar melepas sebanyak 87 orang wisudawan yang terdiri atas 48 orang lulusan Fakultas Seni Pertunjukan, 30 orang lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain, dan 9 orang lulusan Program Pascasarjana S2. Tiga lulusan terbaik dari program Sarjana Terapan (D4) diantaranya C Ajeng Rona Yulintang dan I Gusti Ngurah Ksatria Pinandhita Tjahjadi. Sementara Putu Ardi Satriawan, Putu Yusintya Prananingrum dan I Dewa Dwi Putrayana dari Program Sarjana (S1). Sedangkan tiga lulusan terbaik dari Program Pascasarjana (S2), yaitu Pande Putu Wiweka Ari Dewanti, Dharma Prasetya Irawan, dan I Gusti Bagus Bayu Baruna Ariesta. *ind

Komentar