nusabali

Pasokan Ikan Laut di Badung Banyak dari Luar Daerah

  • www.nusabali.com-pasokan-ikan-laut-di-badung-banyak-dari-luar-daerah

Pasokan ikan laut di Kabupaten Badung masih banyak berasal dari luar daerah, bahkan dari luar Bali.

MANGUPURA, NusaBali
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Badung, pada 2018 pasokan ikan laut dari luar yang masuk ke Badung mencapai 12.112,61 ton.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Putu Oka Swadiana, menyatakan pasokan ikan laut dari luar Badung justru lebih banyak ketimbang ikan laut yang mendarat di Kedonganan, Kecamatan Kuta, yang menjadi salah satu sentra kampung nelayan di Badung. “Ikan laut yang mendarat di Kedonganan yakni sebanyak 8.763,36 ton, sedangkan ikan laut dari luar 12.112,61 ton. Salah satu jenis ikan yang berasal dari luar daerah adalah tongkol,” katanya, Rabu (27/2).

Swadiana menjelaskan, total ikan laut mencapai 12.112,61 ton itu adalah total periode Januari–Desember 2018. Adapun perinciannya sebagai berikut, Januari total ikan laut yang masuk ke Badung sebanyak 745,5 ton, Februari sebanyak 808 ton, Maret sebanyak 810 ton, April sebanyak 870 ton, Mei sebanyak 1.010 ton, Juni sebanyak 1.040 ton, Juli sebanyak 1.440 ton, Agustus sebanyak 1.300 ton, September sebanyak 1.260 ton, Oktober sebanyak 990 ton, November sebanyak 929,115 ton, dan Desember sebanyak 910 ton.

Pejabat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara itu mengungkapkan pasokan ikan laut yang masuk ke Badung berasal dari Muncar (Banyuwangi), Pengambengan (Jembrana). “Tapi dari Kabupaten Buleleng juga ada,” imbuhnya. Nah, pasokan ikan laut dari luar ini dijual kepada pengepul. “Apalagi pada musim angin barat, saat ombak besar dan angin kencang, permintaan ikan akan tetap ada, sedangkan nelayan tidak bisa melaut,” katanya.

Namun, kendati pasokan ikan laut lebih banyak berasal dari luar Badung, Swadiana memastikan tidak berpengaruh terhadap nelayan lokal. Menurutnya, masuknya ikan luat dari luar lantaran kebutuhan masyarakat sangat tinggi. “Di samping untuk konsumsi sehari-hari, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah makan dan restoran yang sangat banyak,” katanya sembari menyatakan konsumsi ikan laut di Kabupaten Badung sebanyak 33,61 kg per kapita.

Disinggung ketersedian ikan air tawar, Swadiana menyatakan sudah mulai menggeliat dengan munculnya kelompok-kelompok pembudidaya ikan air tawar. “Tahun 2019 ini pun kami akan fokuskan pengembangan budidaya ikan air tawar dengan membangun Balai Benih Ikan di Desa Baha, Kecamatan Mengwi. Kami melihat potensi ikan air tawar sangat memungkin untuk dikembangkan, seperti mina padi, budidaya ikan di saluran irigasi, kolam air tenang dan kolam air deras,” tegasnya.

Pada tahun 2018, akunya, produksi ikan air tawar di Kabupaten Badung baru sebesar 752,05 ton. “Kami optimis produksi ikan air tawar bisa meningkat 5 persen,” tandasnya. *asa

Komentar