nusabali

Stok VAR Puskesmas Kosong

  • www.nusabali.com-stok-var-puskesmas-kosong

Dalam sepekan, korban gigitan anjing mencapai 10-11 orang. Dalam waktu dekat anjing liar kembali akan dieliminasi secara tertarget,

Sudah Empat Bulan Puskesmas Banjar I Tanpa VAR


SINGARAJA, NusaBali
Ketersediaan VAR (vaksin rabies untuk manusia) di Puskesmas Banjar I, kosong selama empat bulan terakhir. Kondisi itu pun cukup menyulitkan tim medis setempat saat ada kasus gigitan anjing positif rabies yang menggigit tiga bocah asal banjar Dinas Banjar Dinas Ambengan, Desa/Kecamatan Banjar Buleleng beberapa waktu lalu. Beruntung ketiganya mendapatkan VAR setelah tim Puskesmas Banjar I mencarikannya Puskesmas Tejakula.

Kepala Puskesmas Banjar I, drg Putu Novarasona,  ditemui di Banjar Kamis (27/2) kemarin mengatakan jika ketersediaan VAR di Puskesmas Banjar I sudah kosong sejak empat bulan terakhir. Terakhir kali, Puskesmas Banjar I mendapatkan jatah 100 ampul VAR. Hanya saja seratus ampul VAR itu disebut Nova sangat cepat habis, karena belakangan di Kecamatan Banjar ditemukan banyak kasus gigitan anjing.

“Setiap hari ada saja pasien yang datang, seminggu rata-rata 10-11 gigitan. VAR kami yang dijatah terakhir sudah habis. Gigitan anjing sekarang banyak, jadi masyarakat banyak yang resah, padahal kami juga sudah selektif dalam memberikan VAR,” kata Nova.

Ia pun menyebutkan jika kekosongan stok VAR di Puskesmasnya sudah dikoordinasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dalam hal pengadaan VAR.

Pihaknya pun menyebutkan kekosongan stok VAR itu juga disebabkan oleh banyaknya permintaan dari masyarakat yang terkena gigitan anjing. Tak jarang masyarakat yang merasa resah meski kadar dan luka gigitannya sedikit, memaksa tim medis untuk mendapatkan VAR, meski belum pasti anjing yang menggigit positif rabies. “Yang menjadi sedikit pemborosan masyarakat yang merasa ketakutan dan ngotot diberi VAR, ini sebabnya cepat habis, selain juga yang satu orang harus diberikan empat kali suntikan VAR bertahap,” imbuhnya.

Sementara itu kembali mencuatnya kasus gigitan di Buleleng, juga membuat jengah Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Tahun ini Dinas Pertanian kembali akan menyelenggarakan vaksinasi masal yang merupakan agenda tahunan. Bahkan meski dilakukan setiap tahun belum dapat mengurangi estimasi populasi anjing liar yang semakin meningkat. Di tahun 2019 ini disebut estimasi populasi anjing liar di Buleleng mencapai ratusan ribu ekor.

Menyikapi hal itu Dinas Pertanian Buleleng mengaku sudah menyiapkan 71 ribu vaksin anjing yang akan disebar di 38 desa yang ada di sembilan kecamatan di Buleleng. Vaksinasi masal itu disebut mengutamakan desa yang masuk zona merah.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta, terpisah mengungkapkan, vaksinasi massal akan dimulai pada tanggal 11 Maret 2019 mendatang. Vaksinasi masal juga akan diikuti dengan eliminasi tertarget pada anjing liar dan diliarkan oleh masyarakat. “Masyarakat yang memelihara anjing agar tetap bertanggung jawab. Tidak hanya memberi makan saja, tetapi juga menjaga kesehatan termasuk tidka melepas liarkan anjing peliharaannya,” tegas dia. *k23

Komentar