nusabali

Larangan Ngaben, Penitipan Jenazah RS Sanjiwani Nyaris Penuh

  • www.nusabali.com-larangan-ngaben-penitipan-jenazah-rs-sanjiwani-nyaris-penuh

Larangan pelaksanaan Ngaben serangkaian Karya Agung Pancawali Krama Pura Agung Besakih menyebabkan kapasitas penitipan jenazah di RS Sanjiwani Gianyar nyaris penuh.

GIANYAR, NusaBali

Dari kapasitas 20 tempat tidur (bed), hingga Selasa (26/2) kamar Sedap Malam ini telah terisi 13 jenazah. Direktur Utama RS Sanjiwani Gianyar, dr Ida Komang Upeksa mengatakan dalam keadaan tertentu penitipan jenazah bisa membeludak.

"Dalam kondisi tertentu, seperti Karya di Desa Pakraman penitipan bisa sampai 30 sampai 35 jenazah," ungkapnya. Menjelang Karya Agung Besakih ini pula, pihaknya memprediksi penitipan jenazah akan semakin banyak. Terutama oleh keluarga yang menghendaki digelarnya prosesi Ngaben untuk anggota keluarga yang meninggal.

Pihaknya pun tak menampik jika kondisi Kamar Jenazah RS Sanjiwani Gianyar belum layak. Sehingga kedepan, direncanakan membangun tempat pemulasaran jenazah yang representatif. "Agar kedepan pendinginnya pas dan kapasitasnya bisa mencukupi," jelasnya. Termasuk nanti, akan disiapkan tempat semacam rumah duka bagi jenazah yang akan dikremasi.

"Sehingga kedepan berangkat dari sini ke krematorium, bisa disiapkan tempat untuk mendoakan jenazah. Fenomena ini kedepan yang akan banyak terjadi," ungkapnya. Sebagai antisipasi, jika selama Karya Agung ini kapasitas penitipan jenazah overload, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan rumah sakit jejaring.

"Sementara saat ini, kamar jenazah masih cukup untuk 15 sampai 20 jenazah. Jika kelebihan, nanti kami koordinasi dengan RS jejaring, seperti Klungkung dan Sanglah," jelasnya. Bedanya dengan penitipan jenazah hari biasa, selama Karya Agung Besakih ini jenazah bisa dititip sebulan hingga dua bulan. "Dititip sampai selesai Karya," ujarnya.

Namun di sisi lain, sebagai antisipasi membeludaknya kapasitas pihaknya pun mengimbau masyarakat agar mengikuti petunjuk PHDI, yakni melakukan prosesi nyulubin jika ada anggota keluarga yang meninggal selama Karya berlangsung. "Karena di sini, tempat belum layak, frezer pendingin masih bermasalah, kalau bisa lebih baik nyulubin. Seperti di kampung-kampung," imbuhnya.

Salah satu keluarga penitip jenazah, IB Alit Putra Pidada mengatakan berencana melakukan prosesi Ngaben untuk niyang (nenek, red) yang meninggal tanggal 6 Februari 2019 lalu. Sehingga menunggu dewasa ayu usai Karya Agung Besakih, jenazah Niyang nya dititip sekitar 2 bulan di Kamar Jenazah RS Sanjiwani Gianyar.

"Rencana mau Pelebon selesai Karya di Besakih," ujar warga asal Klungkung yang tinggal di Desa Bona, Blahbatuh ini. Selama dititip, pihaknya pun setiap hari datang untuk memunjung.

Seperti diketahui, Umat Hindu di Bali menggelar Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Besakih, yakni Panca Wali Krama pada 6 Maret 2019 mendatang. Karya yang berlangsung setiap 10 tahun sekali merupakan karya terbesar kedua setelah Eka Dasa Rudra yang berlangsung setiap 100 tahun sekali. Karya Agung ini telah ditetapkan berdasarkan Pesamuan Madya yang digelar Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali pada 16 Agustus 2018 lalu di Kantor PHDI Bali di Jalan Ratna, Denpasar. *nvi

Komentar