nusabali

Jadi Pengedar Narkoba, Chef Diringkus

  • www.nusabali.com-jadi-pengedar-narkoba-chef-diringkus

I Made Mehendrawan alias Hendra, 24, beralamat di Jalan Werkudara, Lingkungan Pande, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, Kecamatan Klungkung, diringkus jajaran Sat Narkoba Polres Klungkung, karena mengedarkan narkoba jenis shabu.

SEMARAPURA, NusaBali
Pelaku yang kesehariannya sebagai chef (tukang masak) pada salah satu restoran di wilayah Kuta, Badung ini hanya bisa tertunduk saat dikeler di Mapolres Klungkung, Selasa (26/2) siang dengan kaki dan tangan diborgol serta diikat rantai.

“Pelaku dan barang bukti berupa shabu sudah kita amankan,” ujar Kasat Narkoba Polres Klungkung, AKP Gusti Ngurah Yudistira, didampingi Kasubag Humas Polres Klungkung AKP I Putu Gede Ardana, saat mengglar rilis, kemarin. Dijelaskan, penangkapan ini dilakukan, Minggu (3/2) lalu. Bermula dari adanya informasi adanya transaksi shabu yang dilakukan oleh tersangka.

Saat diamankan ditemukan bungkusan shabu pada kantong celana tersangka dan bajunya. Selanjutnya petugas menggeledah rumah tersangka dan ditemukan bungkusan shabu. Polisi menyita barang bukti satu paket kristal bening yang diduga mengandung sediaan narkotika jenis shabu-shabu dengan berat 9,89 gram bruto.

“Selain itu disita pula tiga buah plastik klip berisi tablet yang diduga mengandung sediaan narkotika (ineks) sebanyak 15 butir dengan berat total 7,03 gram bruto,” ujarnya.

Modus pelaku melakukan aksinya dengan menempel pada pepehonan atau titik-titik strategis yang dekat dengan alamat pemesannya. Barang haram itu didapatkan dari seseorang yang diajak komunikasi via online lewat whatsapp. Dalam sehari pelaku bisa menempel 10 klip shabu sesuai dengan pemesannya. Atas perbuatannya itu,  tersangka dijerat pasal 112 ayat 2 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika, dengan ancaman penjara paling singkat 5 tahun.

Sementara itu tersangka Made Mahendrawan mengaku sudah memakai narkoba sejak 5 bulan lalu, dan mulai menjadi pengedar 3 bulan lalu. Alasannya karena penghasilannya sebagai chef sebesar Rp 7 juta masih kurang untuk keperluan sehari-hari dan menanggung biaya sekolah adik. “Gaji saya juga untuk sekolah adik,” katanya. *wan

Komentar