nusabali

SMA/SMK 100 Persen UNBK

  • www.nusabali.com-smasmk-100-persen-unbk

Beberapa manfaat UNBK, jika dilihat dari segi anggaran, dirasa lebih efisien dibandingkan UNKP yang menelan biaya lebih besar untuk penyediaan kertas. Potensi kebocoran soal pun menjadi sangat minim.

149 Sekolah SMP Masih Belum Bisa UNBK


DENPASAR, NusaBali
Dinas Pendidikan Provinsi Bali mengupayakan kesiapan sosialisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) serta pelatihan proktor dan teknisi jelang ujian nasional mendatang. Hal ini karena Provinsi Bali tahun ini mampu 100 persen UNBK untuk tingkat SMA/MA/SMK. Sedangkan tingkat SMP baru bisa sebesar 68,61 persen. Ada sebanyak 149 Sekolah SMP yang belum bisa melaksanakan UNBK.

“Tahun ini astungkara SMA/SMK di Bali bisa 100 persen UNBK. Kami sudah sosialisasi, pemetaan dan memberikan pelatihan proktor. Tinggal evaluasi pelaksanaan tahun lalu saja. Seperti hal teknis soal ujian lambat masuk. Tapi itu juga kendala teknis di pusat,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali, I Ketut Sudarma, Senin (25/2).

Meski demikian, pihaknya tetap mengupayakan hal serupa agar tidak terjadi lagi. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Telkom dan PLN untuk menunjang kelancaran UNBK tahun ini. “Kami sudah koordinasi juga dengan Telkom dan PLN agar saat ujian tidak diadakan pemadaman listrik,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali, untuk tingkat SMA/MA berjumlah sebanyak 178 sekolah, meliputi Denpasar 37 sekolah, Gianyar 11 sekolah, Bangli 6 sekolah, Klungkung 12 sekolah, Karangasem 19 sekolah, Buleleng 37 sekolah, Jembrana 20 sekolah, Tabanan 17 sekolah, dan Badung 19 sekolah. Adapun jumlah siswa yang ikut UNBK tingkat SMA/MA adalah sebanyak 29.683 orang siswa.

Sementara sekolah SMK berjumlah 168 sekolah diantaranya Denpasar 32 sekolah, Gianyar 27 sekolah, Bangli 13 sekolah, Klungkung 8 sekolah, Karangasem 12 sekolah, Buleleng 29 sekolah, Jembrana 10 sekolah, Tabanan 14 sekolah, dan Badung 23 sekolah. Jumlah siswa SMK yang akan ikut UNBK tahun ini ada sebanyak 32.102 orang.

Sedangkan untuk jenjang SMP, ada 297 sekolah bisa UNBK dan 149 sekolah masih menjalankan Ujian Nasional berbasis Kertas Pensil (UNKP). Hanya Bangli, Jembrana dan Badung yang bisa UNBK 100 persen untuk jenjang SMP. Diantaranya 29 sekolah di Bangli, Jembrana sebanyak 37 sekolah dan Badung sebanyak 60 sekolah.

Sementara yang masih UNKP dengan rincian di Kota Denpasar ada 39 sekolah yang siap UNBK dan 34 UNKP, Gianyar 26 sekolah UNBK dan 17 sekolah UNKP. Sedangkan di Klungkung adan 10 sekolah UNBK dan 14 sekolah UNKP, Karangasem 14 sekolah UNBK dan 37 sekolah UNKP, Buleleng 46 sekolah UNBK dan 41 UNKP, dan Tabanan 36 sekolah UNBK dan 6 sekolah UNKP.

Sudarma menilai, beberapa manfaat UNBK, jika dilihat dari segi anggaran, dirasa lebih efisien dibandingkan UNKP yang menelan biaya lebih besar untuk penyediaan kertas. Potensi kebocoran soal pun menjadi sangat minim. “Jadi kali ini tidak ada lagi pembagian kertas soal ujian untuk tingkat SMA/SMK, karena semua UNBK,” katanya.

Sudarma berharap siswa yang akan ujian nasional betul-betul belajar dengan giat dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Sebab UNBK cukup efektif mengurangi kebocoran soal dan melatih siswa untuk mengandalkan diri sendiri saat ujian. Meski demikian, bukan berarti UNKP lebih mudah. Soal dalam UNKP juga tidak sama antara siswa satu dengan yang lain. “Anak-anak percaya pada kemampuan diri sendiri saja. Jujur yang penting. Belajar yang sungguh-sungguh,” harapnya. *ind

Komentar