nusabali

Polisi Duga Korban Terpeleset Jatuh

  • www.nusabali.com-polisi-duga-korban-terpeleset-jatuh

Penderita Gangguan Jiwa Tewas di Pura Dalem Purwa

SINGARAJA, NusaBali

Penyebab kematian Gede Puja, 53, penderita gangguan jiwa yang ditemukan tewas tergeletak bugil di Jaba Tengah Pura Dalem Purwa, Desa Pakraman Banyuning, Kamis (21/2) siang, masih misterius. Namun, polisi menduga penderita gangguan jiwa asal Lingkungan Banyuning Barat, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng ini terpeleset jatuh, hingga ditemukan luka-luka pada beberapa bagian tubuhnya.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol AA Wiranata Kusuma, dalam keterangan persnya di Singaraja, Jumat (22//2), mengatakan luka lecet dan benjolan di kepala belakang korban yang dtemukan saat dilakukan visum, bukan termasuk tanda-tanda kekerasan. Luka-luka itu terindikasi terjadi karena korban Gede Puja jatuh terpeleset di Jaba Tengah Pura Dalem Purwa, Desa Pakraman Banyuning.

“Tidak ditemukan indikasi faktor kekerasaan. Luka itu diduga karena korban jatuh terpeleset. Jadi, sangat kecil kemungkinan dianiaya atau dipukuli orang. Meski menderita kelainan, tapi korban selama ini tidak pernah mengganggu orang lain. Dia bahkan rajin bersih-bersih,” tandas Kompol Wiratana didampingi Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya.

Kenapa korban Gede Puja tewas tergeletak dalam kondisi telanjang bulat? Menurut mantan Kapolsek Seririt itu, korban diduga hendak mandi di sekitar Pura Dalem Purwa yang ada saluran air kerannya, sehingga telanjang bulat. Namun, apa penyebab kematian korban, belum diketahui. Masalahnya, pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi.

“Pihak keluarga yang tidak mau dilakukan otopsi jenazah untuk mengetahui penyebab pasti kematian, karena mereka yakin korban meninggal karena kecelakaan dan tidak ada yang mengganggu. Mereka sudah mengikhaskan kematian korban. Namun, kami kepolisian tetap akan melanjutkan proses penyelidikan,” tandas Kompol Wiranata.

Kompol Wiranata menyebutkan, jenazah korban Gede Puja sudah diambil pihak keluarga dari RSUD Buleleng di Singaraja, Kamis malam, dibawa ke rumah duka di Banjar Banyuning Kauh, Desa Pakraman Banyuning. Hingga Jumat kemarin, jenazah penderita gangguan jiwa yang tewas di pura ini masih disemayamkan di rumah duka.

Menurut Kelian Banjar Adat Banyuning Kauh, Ketut Armada, jenazah korban rencananya akan dikuburkan di Setra Desa Pakraman Banyuning pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (27/2) nanti. Untuk prosesi upcara pemakaman korban Gede Puja yang terbentur Karya Agung Pancawali Krama di Pura Besakih, kata Armada, akan dilakukan tanpa gegumuk (pusara).

Armada menyebutkan, dengan musibah kematian korban Gede Puja tersebut, Desa Pakraman Banyuning kini melakukan brata, yakni tidak melaksanakan persembahyangan jenis apa pun di Pura Dalem Purwa, karena masih dianggap leteh (kotor secara niskala). Krama baru boleh melakuka persembahyangan setelah nanti digelar upacara pacaruan dan guru piduka bertepatan dengan Tilem Kasanga pada Buda Kliwon Matal, Rabu, 6 Maret 2019 mendatang.

“Jadi, buat sementara tidak boleh sembahyang di Pura Dalem Purwa, sebelum digelarnya upacara pecaruan dan guru piduka. Kami sudah isi candi bentar pandan medui yang mencirikan ada berata. Kalau ada krama yang nunas tirta di dalam pura, tidak bisa,” papar Armada.

Sementara itu, pihak keluarga korban yang masih dalam suasana berkabung, belum berkenan memberikan keterangan terkait kematian tragis Gede Puja. Namun demikian, pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian korban sebagai jalan hidupnya. “Mungkin ini sudah jalan hidupnya,” salah seorang keluarga korban di rumah duka, Jumat kemarin.

Korban Gede Puja sendiri sebelumnya ditemukan tewas di Jaba Tengah Pura Dalem Purwa, Desa Pakraman Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kamis (21/2) siang pukul 14.00 Wita. Mayatnya ditemukan tergeletak di sebelah utara Bale Lantang, dalam kondisi bugil dan luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.

Kematian tragis Gede Puja pertama kali diketahui Made Sukerta, 49, warga yang tinggal di Gang Masula-Masuli, Kelurahan Banyuning, Kamis siang sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu, saksi Made Sukerta bersama rekannya, Ketut Wirsana, 50 (warga Banjar Bukit, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng) berada di Pura Dalem Purwa karena mendapat tugas memindahkan kilometer listrik di pura yang berlokasi di sebelah barat Kantor LPD Banyuning ini.

Saksi Made Sukerta tanpa sengaja menemukan korban Gede Puja, setelah lebih dulu melihat pakaian dalam, baju kaos warna abu-abu, dan celana hitam berserakan di atas Bale Lantang yang berada di Jaba Tengah Pura Dalem Purwa. Karena penasaran, saksi Made Sukerta dan Ketut Wirsana kemudian mengecek siapa pemilik pakaian misterius tersebut.

Setelah menoleh ke arah utara, ditemukanlah sesosok mayat laki-laki dalam kondisi bugil. Mayat lelaki yang kemudian dikenali sebagai penderita gangguan jiwa Gede Puja tergeletak di tanah dalam posisi tengadah di sebelah utara bangunan Bale Lantang. *k23

Komentar