Penerangan Minim, Hambat Evakuasi Korban Tenggelam
Pasca tragedi korban tenggelam di Pantai Penimbangan, yang terjadi tak hanya sekali, nelayan sebagai garda terdepan yang mengetahui kejadian mengaku kesulitan dalam membantu proses pencarian.
SINGARAJA, NusaBali
Proses pencarian pun menjadi cukup lama terutama saat malam hari, karena minimnya penerangan yang ada di sekitar pantai.
Koordinator Pelestari Penyu Penimbangan, Putu Dedi Yastika alias Melor mengatakan sejauh ini nelayan yang juga masuk dalam tim relawan penyelamatan orang tenggelam, sudah mendapatkan pelatihan yang cukup. Sarana pendukung lainnya seperti life jacket juga sudah ada. Hanya saja sampai saat ini mereka belum memiliki fasilitas penerangan di Pantai, baik lampu yang stand by menyala, maupun senter standar pencarian jarak jauh.
“Kendala kami di sini hanya satu, penerangan saja yang belum, sementara masih oleh lampu pedagang saja. Kemarin pas kejadian ada orang tenggelam, teman-teman kami di kelompok nelayan cukup terkendala, karena senter penerangan terbatas dan senter yang bisa mengakses jarak jauh itu tidak punya,” ungkap Melor.
Padahal menurutnya penerangan di sekitar pantai merupakan hal yang vital. Meskipun aktivitas mandi di laut dibatasi hingga matahari tenggelam. Hanya saja penerangan pada malam hari juga snagat diperlukan dalam hal pengamanan pantai. Apalagi selama ini Pantai Penimbangan yang berlokasi di wilayah perbatasan Desa Baktiseraga dan Pemaron, Kecamatan Buleleng, masuk dalam wilayah konservasi penyu.
Melor yang mewakili kelompok nelayan setempat berharap ada perhatian dan bantuan khusus terkait penerangan. Sehingga ke depannya, kelompok nelayan yang juga relawan dapat berperan maksimal pengamanan di pantai tempatnya mencari nafkah. “Kalau teknik penyelamatan orang tenggelam, teman-teman kami sudah sempat dilatih khusus oleh Polairud dan Basarnas. Harapannya kedepan ada bantuan penerangan lah, toh juga kalau korban lebih cepat ditemukan, potensi penyelamatan nyawa juga lebih besar,” ungkap dia yang juga seorang musisi.*k23
Koordinator Pelestari Penyu Penimbangan, Putu Dedi Yastika alias Melor mengatakan sejauh ini nelayan yang juga masuk dalam tim relawan penyelamatan orang tenggelam, sudah mendapatkan pelatihan yang cukup. Sarana pendukung lainnya seperti life jacket juga sudah ada. Hanya saja sampai saat ini mereka belum memiliki fasilitas penerangan di Pantai, baik lampu yang stand by menyala, maupun senter standar pencarian jarak jauh.
“Kendala kami di sini hanya satu, penerangan saja yang belum, sementara masih oleh lampu pedagang saja. Kemarin pas kejadian ada orang tenggelam, teman-teman kami di kelompok nelayan cukup terkendala, karena senter penerangan terbatas dan senter yang bisa mengakses jarak jauh itu tidak punya,” ungkap Melor.
Padahal menurutnya penerangan di sekitar pantai merupakan hal yang vital. Meskipun aktivitas mandi di laut dibatasi hingga matahari tenggelam. Hanya saja penerangan pada malam hari juga snagat diperlukan dalam hal pengamanan pantai. Apalagi selama ini Pantai Penimbangan yang berlokasi di wilayah perbatasan Desa Baktiseraga dan Pemaron, Kecamatan Buleleng, masuk dalam wilayah konservasi penyu.
Melor yang mewakili kelompok nelayan setempat berharap ada perhatian dan bantuan khusus terkait penerangan. Sehingga ke depannya, kelompok nelayan yang juga relawan dapat berperan maksimal pengamanan di pantai tempatnya mencari nafkah. “Kalau teknik penyelamatan orang tenggelam, teman-teman kami sudah sempat dilatih khusus oleh Polairud dan Basarnas. Harapannya kedepan ada bantuan penerangan lah, toh juga kalau korban lebih cepat ditemukan, potensi penyelamatan nyawa juga lebih besar,” ungkap dia yang juga seorang musisi.*k23
Komentar