nusabali

60 Kamar Kos Bedeng Terbakar

  • www.nusabali.com-60-kamar-kos-bedeng-terbakar

200 Orang Kehilangan Tempat Tinggal, Nihil Korban Jiwa

DENPASAR, NusaBali

Kebakaran hebat terjadi di Jalan Raya By Pass I Gusti Ngurah Rai, Gang Pura Petasikan, Banjar Kajeng, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kamis (22/2) pukul 08.30 Wita. Kebakaran ini menghanguskan 60 kamar kos bedeng yang dihuni sekitar 200 orang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.

Informasi yang dihimpun, puluhan kamar kos yang berada pada lahan seluas 8 are ini merupakan milik dari tiga orang, yakni Ketut Edi, 50, Salam, 50, dan Wayan Rupin, 60. Masing-masing pemilik memiliki luas, Ketut Edi seluas 2,5 are, Salam 1,5 Are, dan Wayan Rupin 4 are.

Dari saksi mata yang juga merupakan korban Wayan Rupin mengatakan dia melihat api pertama kali muncul dari kamar paling utara pada kos-kosan milik Salam. Saat itu Wayan Rupin sedang menyuci pakaian. Dia mendengar bunyi seperti ada kebakaran. Kemudian bergegas keluar dari pekarangan rumahnya dan melihat api sudah membesar pada kamar kos paling utara di balik pagar tembok pekaranganya setinggi 1,5 meter.

Bangunan kos yang terbuat dari bahan mudah terbakar, seperti triplek dan bambu membuat api dengan cepat membesar. Melihat api berkobar perempuan 60 tahun ini berlair menyelamatkan. Dia menghiraukan satupun barang miliknya dan barang milik cucunya.

Api merembet dari kamar ke kamar lain (utara ke selatan) pada kos bedeng di balik tembok rumahnya. Tak butuh waktu lama api mengepung lahan kos bedeng yang berada pada sisi kanan dan belakang rumahnya habis. Lidah api yang mengepung bangunan bedeng itu merembet ke bangunan rumah milik Wayan Rupin.

“Saya melihat langsung dengan mata saya api menyala di kamar paling utara pada kos-kosan di sebelah pekarangan saya ini. Saya takut dan berusaha lari. Saya berharap agar mobil pemadam segera datang, namun tak kunjung datang. Saya menyaksikan api dari luar pagar menghanguskan rumah saya bersama 7 kamar kos,” tutur Wayan Rupin sambil menangis.

Wayan Rupin mengaku bingung meghadapi situasi tersebut. Kamar kos terbakar, surat-surat penting terbakar, dan tak selembar pakaian pun tersisah selain yang dipakai pada tubuhnya. Atas kejadian itu dia melapor ke Polsek Denpasar Selatan untuk bisa membantunya. Selain itu dia berharap kepada semua pihak yang baik hati untuk membantunya.

“Saya mohon bantuan kepada siapa saja. Saya tidak tahu bagaimana caranya saya harus mengurus ulang surat-surat penting saya. Pakaian dan perlengkapan sekolah dari cucu saya juga habis. Kalau ada yang baik hati hubungi saya di nomor telepon saya 082145511428,” harapnya sembari mengaku kini dia menumpang di rumah keluarga di Pemogan.

Harapan senada disampaikan oleh dua pemilik kos bedeng dan para penghuni kos yang sudah tak memiliki harta benda. Sebagian besar penghuni kos sudah pergi menumpang di rumah keluarga. Sementara sebagian kecil lainya memilih bertahan. Mereka mendirikan tenda darurat untuk istirahat.

“Kami yang bertahan di sini semuanya sudah tak memiliki apa-apa. Semuanya sudah terbakar. Untung sore ini ada orang yang baik hati bantu tarpal untuk membuat tenda darurat. Mau kemana lagi. Uang sudah tidak ada. Barang-barang semua sudah hangus,” tutur salah satu penghuni kos bedeng yang mengaku bernama bu Ali. *po

Komentar