nusabali

Sektor Perdagangan Dominasi KUR di Bali

  • www.nusabali.com-sektor-perdagangan-dominasi-kur-di-bali

Sektor perdagangan, baik perdagangan besar dan eceran menjadi penyerap terbanyak Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali.

DENPASAR, NusaBali
Setidaknya hal itu merujuk penyaluran KUR pada 2018. Dari Rp 3,4 triliun  KUR, sebanyak 1,8 triliun  diserap sektor perdagangan. Juga dengan debitur terbanyak  yakni 63.419 orang.

Di posisi kedua adalah sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan senilai  Rp 598,5 miliar dengan jumlah debitur 25.150. Di urutan ketiga, sektor akomodasi dan penyediaan makan, dengan realisasi KUR Rp 330,4 miliar  Sedang penyerapan atau penyaluran KUR terkecil di sektor konstruksi yakni Rp 1,5 miliar. Total ada 11 sektor penyaluran KUR tahun 2018. Hal tersebut mengacu data penyaluran KUR per Sektor Ekonomi Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Bali.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, menyatakan sejauh ini penyaluran KUR, khususnya untuk di usaha mikro kecil cukup bagus. “Sesuai apa yang disampaikan Pemerintah, KUR diperluas tidak saja di sektor perdagangan tetapi di sektor pertanian dan perikanan sebagainya,” ujar Gede Indra, Rabu (20/2).

Dinas Koperasi dan UKM, kata Gede Indra, terus melakukan sosialisasi baik dengan  APBD maupun ABPN. Juga kerjasama dengan perbankan. Bank-bank penyalur juga berinisiatif melakukan sosialisasi.  “Tidak ada alasan sesungguhnya UMKM atau usaha mikro kekurangan dana pembiayaan,” ujarnya.

Apalagi, sumber pembiayaan untuk usaha mikro kecil, tidak saja dari perbankan, tetapi juga dari lembaga jasa keuangan non bank, seperti di Bali ada LPD, juga pegadaian dan lainnya.  Namun demikian, usaha mikro harus juga mempersiapkan diri, seperti legalitas usaha. Menurut Gede Indra, banyak usaha mikro kecil belum mengurus izin usahanya. Padahal pengurusan tersebut tidak susah.

Dan tentu saja, tegas Gede Indra, usaha mikro kecil dan menengah, harus menjaga performanya, jangan sampai ada NPL atau kredit bermasalah. *k17

Komentar