nusabali

Rumah Terbakar, Tangan Melepuh

  • www.nusabali.com-rumah-terbakar-tangan-melepuh

Rumah milik keluarga I Wayan Sutama, 48, di Banjar Kubusuih, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli, terbakar, Rabu (20/2) sekitar pukul 02.00 Wita.

BANGLI, NusaBali

Saat terjadi kebakaran, Sutama berupaya menyelamatkan uang yang akan digunakan biaya berobat istrinya, Ni Ketut Punduh. Baru buka pintu tangannya tersambar api. Kedua tangan korban melepuh. Musibah kebakaran ini mengakibatkan kerugian material Rp 100 juta.

Kebakaran rumah diketahui pertama kali oleh adik korban, I Nyoman Selamat dan Ni Nengah Kaut, sekitar pukul 02.00 Wita. Saat itu Selamat terjaga karena listrik mati. Ketika keluar kamar ia melihat nyala api di dalam kamar tempat perabotan seperti sokasi, bokor, dan lainnya. Selamat kemudian membangunkan seluruh keluarganya. Sutama yang mendengar teriakan adiknya langsung keluar kamar. Korban berupaya menyelamatkan barang-barang termasuk uang Rp 4 juta yang rencana dipakai biaya berobat istri yang menderita tumor. “Baru buka pintu api menyambar, tangan saya terbakar,” ungkapnya.

Selain uang untuk berobat, perhiasan emas seberat 30 gram dan barang elektronik juga terbakar. “Tidak ada yang tersisa, dokumen hasil pemeriksaan istri saya, kartu JKN-KIS semua terbakar. Tidak ada yang bisa kami selamatkan. Saat kami terbangun apinya sudah besar,” ungkapnya. Tetangga dan warga sekitar datang membantu padamkan api. Kasus kebakaran ini juga sudah dilaporkan ke polisi. Diduga kebakaran dipicu nyala dupa. “Lupa matikan dupa seusai mabanten,” ungkap Sutama. Akibat rumahnya terbakar, buat sementara Sutama menempati kamar milik adiknya. Sutama menambahkan, rencana kemoterapi untuk istrinya terpaksa ditunda karena hasil pemeriksaan dokter terbakar.

Terpisah, Bendesa Pakraman Metra, I Nyoman Rendah Setiawan, mengatakan Sutama merupakan keluarga kurang mampu. “Kami berharap Sutama mendapat bantuan, terutama untuk pembangunan rumah. Sejumlah relawan sudah sempat datang,” sebutnya. Dikatakan, menurut kepercayaan setempat, jika rumah terbakar maka rumah tersebut harus dibongkar dan dibangun ulang, tidak bisa hanya direnovasi. Pembangunan ulang membutuhkan biaya besar, sementara Sutama hanya sebagai buruh dan istrinya sakit. “Mereka tinggal hanya berdua, anak perempuanya sudah kawin keluar. Kini mereka menempati salah satu kamar milik adiknya,” imbuh Rendah Setiawan. *es

Komentar