nusabali

Meriah Resepsi Perkawinan Putra Ajik Cok Krisna

  • www.nusabali.com-meriah-resepsi-perkawinan-putra-ajik-cok-krisna

Dihadiri Krama Desa, Artis, Pejabat hingga Putra Presiden

DENPASAR, NusaBali

Owner Krisna Holding Company, Gusti Ngurah Anom yang kerap disapa Ajik Cok Krisna bersama sang istri Ketut Mastrining (Ibu Jero Krisna)
kini tengah berbahagia.

Putra sulungnya, Gusti Ngurah Berlin Bramantara SE, 26, baru saja melepas masa lajangnya dengan menikahi seorang gadis cantik bernama Anastasia Fransisca Phanasta SST Par, 26, yang merupakan putri ketiga anak keempat dari pasangan Adryan Phanasta dan Fransisca Luandjaya asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Upacara pawiwahan dan resepsi perkawinan kedua mempelai pun sudah digelar di kampung halaman Ajik Cok Krisna, Desa Pakraman Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, pada Redite Pon Tambir, Minggu (17/2) lalu.

Dalam resepsi mewah yang berlangsung di Krisna Blangsinga tersebut hadir sekitar 8.000 tamu lebih undangan. Mulai dari krama desa adat setempat, tokoh agama, perangkat desa (dimana lokasi perusahaan dibawah Krisna Holding Company berdiri), kalangan artis, pengusaha hingga pejabat.

Ajik Cok selaku tuan rumah pun meminta maaf kepada undangan jika selama acara ada yang kurang berkenan. “Tiang mewakili Ajik Cok Krisna dan keluarga mengucapkan terimakasih kepada undangan. Bagi kami semua yang hadir merupakan undangan VIP. Jadi ampura jika Ajik tidak bisa menyapa undangan satu persatu. Begitu pula jika tidak semua undangan bisa naik ke lantai II dimana proses acara berlangsung, mengingat terbatasnya tempat,” ucap Ayu Saraswati, perwakilan keluarga Ajik Cok Krisna yang juga Ketua Panitia Resepsi Perkawinan, Selasa (18/2) kemarin. “Ajik Cok juga nunas ampura jika ada teman, relasi maupun kalangan media yang sering meliput Ajik yang tidak mendapat undangan,” sambung Ayu.

Diakui Ayu Saraswati, tempat parkir menjadi salah satu kendala dalam acara resepsi yang dihadiri ribuan undangan ini. “Bayangin ribuan tamu hadir mulai pukul 17.00 Wita. Mereka rata-rata bawa mobil. Belum lagi ada udangan pejabat dengan protokolernya datang lengkap dengan patwal, tentu kekroditan tidak bisa dihindari. Padahal kami sudah menyiapkan tenaga keamanan ratusan personel mulai pecalang, polisi hingga TNI,” kata wanita yang juga juga Manager Operasional Krisna Holding Company ini.

Ayu Saraswati menyebut pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan lahan parkir di Lapangan Blahbatuh yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi acara. “Jadi tamunya parkir di lapangan, kami sudah siapkan shuttle bus menuju lokasi acara. Ya tetap saja masih terjadi kekroditan, karena saking banyaknya tamu yang hadir untuk memberi ucapan selamat kepada mempelai. Bahkan putra Pak Presiden Jokowi, Mas Gibran bersama keluarga harus masuk melalui pintu belakang menuju tempat acara . Tapi secara umum astungkara acara berlangsung lancar,” imbuh Ayu Saraswati.

Menurut Ayu, dirinya sebenarnya sudah memberi saran kepada Ajik Cok agar resepsi digelar di hotel di Denpasar. Namun tawaran itu ditolaknya, karena Ajik Cok ingin upacara dan resepsi digelar di kampung halamannya. “Alasannya Ajik Cok sekaligus ingin memperkenalkan desa kelahirannya (Blangsinga) kepada tamu, apalagi ada tempat wisata waterfall yang indah yang lokasinya tak jauh dari tempat acara. Intinya Ajik Cok tetap memikirkan Desa Blangsinga agar maju ke depannya,” kata Ayu Saraswati yang dikenal sebagai penyanyi pop Bali ini.

Yang menarik, dekorasi acara wedding Berlin-Anastasia dibuat apik dengan nuansa budaya Bali oleh seniman Cokorda Gde Bayu Putra (Cok Bayu) dari Puri Ubud.

“Tiang sangat berbahagia dan berbangga terlibat dalam acaranya Ajik,  seorang pribadi dan pengusaha yang bersahaja dan jauh dari kesan eksklusif. Tiang salut di tengah medernitas yang tinggi, Ajik masih mengedepankan dan mengutamakan sentuhan budaya Bali dalam dekorasi pernikahan putranya. Taksu jagat Blangsinga tak terpisahkan dari keberadaan Pura Musen dan pesona penepi Tukad Petanu. Tiang yakin kedepan Krisna Blangsinga akan sukses jika tetap mengutamakan Tri Hita Karana dalam bisnis. Parahyangan (kahyangan tiga dan pura musen),  Pawongan (kolaborasi dengan krama Desa Pakraman Blangsinga), Palemahan (budaya pertanian sawah dan kebersihan Tukad Petanu),” demikian komentar Cok Bayu. *isu

Komentar