Wabup Suiasa Tinjau CAS dan Kelompok Ternak Ayam
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa meninjau kesiapan controlled atmosphere storage (CAS) di Kecamatan Petang, Senin (18/2).
MANGUPURA, NusaBali
Pembangunan CAS yang menghabiskan anggaran Rp 7 miliar itu ditarget beroperasi penuh pada Maret 2019 mendatang. Sebagai leading sector yang mengelola CAS adalah Perumda Pasar Mangu Giri Sedana.
“Iya, Bapak Wakil Bupati tadi (kemarin) melakukan peninjauan secara langsung untuk melihat kesiapan CAS,” ungkap Kabag Perekonomian Setda Badung AA Sagung Rosyawati, usai melakukan peninjauan kemarin.
Rosyawati mengatakan, CAS sudah siap untuk beroperasi. Peralatan CAS sudah siap 100 persen. “Targetnya pada bulan Maret 2019 sudah beroperasi,” katanya.
Selain meninjau CAS, Wabup Suiasa juga meninjau dua kelompok ternak ayam petelur di Desa Getasan dan Pelaga, Kecamatan Petang. Kedua kelompok ini mendapat bantuan pembangunan kandang termasuk ayam dari Pemkab Badung tahun anggaran 2018.
Untuk Kelompok Tani Manuk Sari Desa Getasan dibantu sebesar Rp 2,9 miliar untuk pembangunan 11 unit kandang beserta ayam buras petelur termasuk pakan. Sementara Kelompok Giri Landuh Sari, Banjar Pelaga, Desa Pelaga, dibantu Rp 9 miliar untuk pembangunan 32 kandang berikut ayamnya. Dari peninjauan ini tampak kedua kelompok sudah merasakan bantuan dari Pemkab Badung. Ayam sudah bertelur dan sudah dipasarkan, bahkan kelompok ternak ayam ini kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar.
Dari peninjauan tersebut Wabup Suiasa melihat masyarakat sangat antusias dan bersungguh-sungguh beternak ayam petelur sebagai sektor andalan kehidupan masyarakat. “Beternak ini cukup menjanjikan buat masyarakat, karena tidak membutuhkan waktu yang ekstra. Dari sisi ekonomisnya, kegiatan ini sangat menguntungkan,” ujarnya.
“Dari segi pasar dan distribusi tidak ada masalah. Dengan demikian ini menambah keyakinan kita bahwa kebijakan yang dilakukan sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dapat dikatakan bantuan ini sudah tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat,” imbuh Wabup Suiasa.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Ternak Manuk Sari Getasan I Gusti Made Merta menyampaikan terima kasih atas bantuan pembangunan fisik kandang dan bibit ayam petelur. Menurut dia, bantuan ini telah dirasakan manfaatnya oleh kelompok yang beranggotakan 11 orang, masing-masing mengelola satu kandang dengan jumlah ayam per kandang 1.272 ekor. Mulai produksi sejak November 2018, hingga saat ini produksi sudah mencapai 1.150-1.200 butir telur per kandang.
Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Giri Landuh Sari Pelaga I Made Eka Yasa. Menurutnya di kelompok ini jumlah kandangnya mencapai 32 buah dengan jumlah ayam masing-masing kandang 1.272 ekor. Mengenai produksi sudah ada yang 80 persen, ada pula yang baru 60 persen, karena bibit ayamnya datang secara bertahap.
“Bulan Maret ini kami perkirakan produksinya bisa 100 persen, dan kami masih kekurangan untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya. *asa
Pembangunan CAS yang menghabiskan anggaran Rp 7 miliar itu ditarget beroperasi penuh pada Maret 2019 mendatang. Sebagai leading sector yang mengelola CAS adalah Perumda Pasar Mangu Giri Sedana.
“Iya, Bapak Wakil Bupati tadi (kemarin) melakukan peninjauan secara langsung untuk melihat kesiapan CAS,” ungkap Kabag Perekonomian Setda Badung AA Sagung Rosyawati, usai melakukan peninjauan kemarin.
Rosyawati mengatakan, CAS sudah siap untuk beroperasi. Peralatan CAS sudah siap 100 persen. “Targetnya pada bulan Maret 2019 sudah beroperasi,” katanya.
Selain meninjau CAS, Wabup Suiasa juga meninjau dua kelompok ternak ayam petelur di Desa Getasan dan Pelaga, Kecamatan Petang. Kedua kelompok ini mendapat bantuan pembangunan kandang termasuk ayam dari Pemkab Badung tahun anggaran 2018.
Untuk Kelompok Tani Manuk Sari Desa Getasan dibantu sebesar Rp 2,9 miliar untuk pembangunan 11 unit kandang beserta ayam buras petelur termasuk pakan. Sementara Kelompok Giri Landuh Sari, Banjar Pelaga, Desa Pelaga, dibantu Rp 9 miliar untuk pembangunan 32 kandang berikut ayamnya. Dari peninjauan ini tampak kedua kelompok sudah merasakan bantuan dari Pemkab Badung. Ayam sudah bertelur dan sudah dipasarkan, bahkan kelompok ternak ayam ini kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar.
Dari peninjauan tersebut Wabup Suiasa melihat masyarakat sangat antusias dan bersungguh-sungguh beternak ayam petelur sebagai sektor andalan kehidupan masyarakat. “Beternak ini cukup menjanjikan buat masyarakat, karena tidak membutuhkan waktu yang ekstra. Dari sisi ekonomisnya, kegiatan ini sangat menguntungkan,” ujarnya.
“Dari segi pasar dan distribusi tidak ada masalah. Dengan demikian ini menambah keyakinan kita bahwa kebijakan yang dilakukan sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dapat dikatakan bantuan ini sudah tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat,” imbuh Wabup Suiasa.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Ternak Manuk Sari Getasan I Gusti Made Merta menyampaikan terima kasih atas bantuan pembangunan fisik kandang dan bibit ayam petelur. Menurut dia, bantuan ini telah dirasakan manfaatnya oleh kelompok yang beranggotakan 11 orang, masing-masing mengelola satu kandang dengan jumlah ayam per kandang 1.272 ekor. Mulai produksi sejak November 2018, hingga saat ini produksi sudah mencapai 1.150-1.200 butir telur per kandang.
Hal senada disampaikan Ketua Kelompok Giri Landuh Sari Pelaga I Made Eka Yasa. Menurutnya di kelompok ini jumlah kandangnya mencapai 32 buah dengan jumlah ayam masing-masing kandang 1.272 ekor. Mengenai produksi sudah ada yang 80 persen, ada pula yang baru 60 persen, karena bibit ayamnya datang secara bertahap.
“Bulan Maret ini kami perkirakan produksinya bisa 100 persen, dan kami masih kekurangan untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya. *asa
Komentar