nusabali

Produksi Listrik PLTS Menurun

  • www.nusabali.com-produksi-listrik-plts-menurun

Kerusakan alat pada pembangkit listrik tenaga surya ini tak bisa diatasi segera. Sebab sulit mendapatkan alat yang dibutuhkan hingga harus pesan ke luar negeri.

Belasan Alat Inverter Rusak

AMLAPURA. NusaBali
Lantaran sedikitnya 18 inverter (alat pengubah arus DC ke AC) di PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) yang berlokasi di Banjar/Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu,  Karangasem, berkekuatan 1 MG VA telah rusak, menyebabkan produksinya menurun. Padahal sejak Maret 2013 beroperasi, telah mampu menghasilkan nilai jual Rp 194,39 miliar.

Di instalasi ini, total inverter yang digunakan ada sebanyak 50 inverter. Kerusakan yang terjadi sejak 6 Juli 2015, 18 inverter senilai Rp 800 juta. Atas terjadinya kerusakan itulah, Pemkab Karangasem belum bersedia menerima hibah aset itu dari pusat. Kabag Ekonomi Setdakab Karangasem I Wayan Sutrisna memaparkan hal itu di Amlapura, Kamis (29/10).

Mulanya kata Sutrisna dapat laporan dari petugas jaga PLTS terjadi kerusakan 6 inverter, setelah melakukan pengecekan, terungkap 18 inverter yang rusak. “Kami sudah laporkan ke pusat, mengenai kerusakan itu. Sedianya dihibahkan ke Pemkab Karangasem sehubungan masih ada kerusakan, maka penyerahan aset itu tertunda,” kata Sutrisna.

PLTS yang sebelumnya diresmikan Menteri ESDM Jro Wacik, Senin (25  Februari 2013) telah memproduksi listrik dan langsung konek ke PLN. Tercatat memproduksi 21.600 MVA selama Maret 2013-April 2015, dengan nilai jual per VA Rp 9, total senilai Rp 194,39 miliar. Hanya saja pemasukan ke PAD, masih nihil. Sebab, aset masih dikuasai pusat, belum diserahterimakan ke Pemkab Karangasem.

Dari 5 PLTS yang ada di Karangasem bantuan dari Kementerian ESDM, katanya, 4 PLTS asetnya telah dihibahkan ke Pemkab Karangasem dan telah pula diserahkan ke kelompok pengelola di masyarakat. Empat PLTS itu masing-masing: PLTS berkekuatan 20 KVA terbangun tahun 2014 berlokasi Banjar Bukit Lambuh, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu. PLTS 15 KVA tahun 2013 di Banjar Taman Sari, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, PLTS 15 KVA tahun 2013 di Banjar Cegi, Desa Ban, Kecamatan Kubu dan PLTS 15 KVA tahun 2013 di Desa Datah, Kecamatan Abang.

“PLTS di Desa Datah terjadi kerusakan satu inverter dari 3 inverter, tetapi masih bisa berproduksi,” katanya.
Terkait kerusakan inverter, katanya, Pemkab Karangasem kesulitan membantu masyarakat sehubungan berlakunya UU No 23 tahun 2014, hanya bisa memberikan bantuan sosial kepada lembaga yang berbadan hukum Indonesia.

Padahal PLTS yang ramah lingkungan, sangat efektif membantu masyarakat bidang listrik, bahan bakunya sangat murah dari sinar matahari. “Hanya saja saat terjadi kerusakan alat, sulit mendapatkan barang yang dibutuhkan, Sebab, barangnya sangat langka, hingga pesan ke luar negeri,” katanya.

Komentar