nusabali

Dinas PUPR Keberatan Ekskavator Dipinjam BPBD

  • www.nusabali.com-dinas-pupr-keberatan-ekskavator-dipinjam-bpbd

Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem, I Ketut Sedana Mertha, mengaku keberatan ekskavator sering dipinjam BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah).

AMLAPURA, NusaBali

Menurutnya, BPBD harus mengajukan anggaran pengadaan alat berat sehingga saat terjadi bencana bisa membawa ekskavator sendiri. Sebab Dinas PUPR memiliki banyak pekerjaan memerlukan alat berat.

Pernyataan keberatan Kadis PUPR Sedana Mertha itu diungkapkan saat rapat koordinasi pimpinan OPD yang dipimpin Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa di aula Kantor Bupati Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Senin (18/2). “Kalau BPBD terus menerus pinjam alat berat, kami tidak bisa kerja. Berikan saja anggaran kepada BPBD untuk pengadaan eskavator, sehingga begitu ada bencana BPBD langsung bisa jalan,” pinta Sedana Mertha. Diikatakan, alat berat milik Dinas PUPR juga disewakan dan mendatangkan uang jasa yang masuk kas daerah. Apalagi ada target jasa sewa alat berat untuk pemasukan setiap tahun.

Wakil Bupati Artha Dipa mendukung argumen Kadis PUPR Sedana Mertha. “Memang kalau alat berat Dinas PUPR terus menerus dipinjam, tidak etis. Sebab Dinas PUPR juga menggunakan alat itu,” jelas Wabup Artha Dipa. Asisten III Setda Karangasem, I Wayan Purna, berjanji menggelar rapat khusus membahas pengadaan alat berat agar kinerja Dinas PUPR tidak terganggu gara-gara alat beratnya sering dipinjam BPBD untuk penanganan bencana. Sehingga alat berat milik Dinas PUPR tidak terganggu, bisa fokus digunakan untuk program kerja di internal Dinas PUPR.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, berdalih selama ini pinjam alat berat milik Dinas PUPR untuk penanganan bencana, terutama bencana tanah longsor yang menyebabkan warga terisolir. “Dinas PUPR jangan berpikir hanya untuk mendapatkan jasa sewa alat berat tanpa memikirkan persoalan sosial yang terjadi di masyarakat. Akibat tanah longsor menyebabkan akses jalan terhambat,” tegas Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Penanganan tanah longsor yang menutup jalan, kata IB Ketut Arimbawa, adalah masalah sangat vital buat masyarakat banyak. “Pejabat selama ini belum pernah merasakan akses jalannya tertutup akibat tanah longsor. Coba kalau jalannya tertutup longsor, langsung kontak BPBD agar cepat melakukan penanganan,” sindir IB Ketut Arimbawa. *k16

Komentar