Realisasikan Bantuan 2.000 Bedah Rumah ke Enam Kabupaten
Desa Adat Ungasan Dukung Polda Bali Lawan Narkoba
MANGUPURA, NusaBali
Wacana Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan bantuan 2.000 bedah rumah di enam kabupaten se-Bali segera direalisasikan. Program tersebut menyasar kabupaten penerima bantuan penyisihan pajak hotel dan restoran (PHR) seperti Kabupaten Bangli, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Jembrana, dan Buleleng.
“Ini adalah salah satu rasa kepedulian kita kepada masyarakat. Kajian normatifnya sudah kita lakukan,” jelasnya di rumah jabatan Bupati Badung, Sabtu (16/2).
Bupati Giri Prasta mengungkapkan, pemkab /kota bisa memberikan bantuan berupa bantuan keuangan khusus (BKK) dan bantuan keuangan umum (BKU). Selama ini, BKK dari Badung ke kabupaten lain sudah berjalan. BKU bisa diberikan kepada pemerintah lain melalui APBD dan dikelola oleh mereka sendiri. “Apa yang kita lakukan ini murni untuk membantu kabupaten lainnya. Kalau pusat membantu, provinsi membantu, kita di kabupaten juga membantu, sehingga bedah rumah cepat terselesaikan,” katanya.
Bupati Giri Prasta mengungkapkan, setiap penerima bantuan bedah rumah mendapat Rp 50 juta. Dengan demikian, total anggaran yang digelontorkan pemkab untuk program ini sekitar Rp 100 miliar. Sekarang tinggal menunggu tindaklanjut dari kabupaten penerima. Anggaran baru bisa cair setelah ada pengajuan proposal.
“Yang perlu bedah rumah kan sudah pasti ekonominya sangat di bawah. Misalnya jika masyarakat membutuhkan bedah rumah Rp 50 juta tapi hanya dibantu Rp 25 juta, masak mereka harus berutang lagi,” tegas Bupati Giri Prasta sembari menyatakan akan mengalokasikan jatah lebih kepada kabupaten yang paling membutuhkan.
Terpenting adalah penggunaan dana tersebut harus diawasi pemerintah setempat. Jangan sampai dana bedah rumah yang diberikan digunakan untuk kepentingan-kepentingan lainnya. “Yang terpenting eksekusinya. Kita tidak akan berhenti di bedah rumah. Sesuai komitmen sebelumnya, kami akan terus membantu melalui penyisihan dana PHR sesuai kebutuhan,” tukasnya.
Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menambahkan, program bedah rumah di kabupaten lain sudah merupakan komitmen Pemkab Badung. Artinya, Badung tidak hanya memikirkan kesejahteraan masyarakatnya, namun juga masyarakat kabupaten lain.
Program tersebut, kata Wabup Suiasa, merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Badung terhadap kebutuhan masyarakat lain di luar Badung. “Apa yang kita berikan kepada masyarakat Badung juga kita berikan kepada masyarakat lain. Jadi komitmen sama rata dan sama rasa jalan juga di kabupaten lain. Itu prinsipnya,” tegasnya. *asa
Wacana Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan bantuan 2.000 bedah rumah di enam kabupaten se-Bali segera direalisasikan. Program tersebut menyasar kabupaten penerima bantuan penyisihan pajak hotel dan restoran (PHR) seperti Kabupaten Bangli, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Jembrana, dan Buleleng.
“Ini adalah salah satu rasa kepedulian kita kepada masyarakat. Kajian normatifnya sudah kita lakukan,” jelasnya di rumah jabatan Bupati Badung, Sabtu (16/2).
Bupati Giri Prasta mengungkapkan, pemkab /kota bisa memberikan bantuan berupa bantuan keuangan khusus (BKK) dan bantuan keuangan umum (BKU). Selama ini, BKK dari Badung ke kabupaten lain sudah berjalan. BKU bisa diberikan kepada pemerintah lain melalui APBD dan dikelola oleh mereka sendiri. “Apa yang kita lakukan ini murni untuk membantu kabupaten lainnya. Kalau pusat membantu, provinsi membantu, kita di kabupaten juga membantu, sehingga bedah rumah cepat terselesaikan,” katanya.
Bupati Giri Prasta mengungkapkan, setiap penerima bantuan bedah rumah mendapat Rp 50 juta. Dengan demikian, total anggaran yang digelontorkan pemkab untuk program ini sekitar Rp 100 miliar. Sekarang tinggal menunggu tindaklanjut dari kabupaten penerima. Anggaran baru bisa cair setelah ada pengajuan proposal.
“Yang perlu bedah rumah kan sudah pasti ekonominya sangat di bawah. Misalnya jika masyarakat membutuhkan bedah rumah Rp 50 juta tapi hanya dibantu Rp 25 juta, masak mereka harus berutang lagi,” tegas Bupati Giri Prasta sembari menyatakan akan mengalokasikan jatah lebih kepada kabupaten yang paling membutuhkan.
Terpenting adalah penggunaan dana tersebut harus diawasi pemerintah setempat. Jangan sampai dana bedah rumah yang diberikan digunakan untuk kepentingan-kepentingan lainnya. “Yang terpenting eksekusinya. Kita tidak akan berhenti di bedah rumah. Sesuai komitmen sebelumnya, kami akan terus membantu melalui penyisihan dana PHR sesuai kebutuhan,” tukasnya.
Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menambahkan, program bedah rumah di kabupaten lain sudah merupakan komitmen Pemkab Badung. Artinya, Badung tidak hanya memikirkan kesejahteraan masyarakatnya, namun juga masyarakat kabupaten lain.
Program tersebut, kata Wabup Suiasa, merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Badung terhadap kebutuhan masyarakat lain di luar Badung. “Apa yang kita berikan kepada masyarakat Badung juga kita berikan kepada masyarakat lain. Jadi komitmen sama rata dan sama rasa jalan juga di kabupaten lain. Itu prinsipnya,” tegasnya. *asa
Komentar