nusabali

Golkar Siapkan Saksi Berbasis IT Menyerupai Quick Count

  • www.nusabali.com-golkar-siapkan-saksi-berbasis-it-menyerupai-quick-count

DPD I Golkar Provinsi Bali menyiapkan penghitungan suara berbasis information technology (IT) atau teknologi informasi dengan aplikasi Android yang online di 12.384 TPS (tempat pemungutan suara) di 57 kecamatan, 716 desa/kelurahan pada Pileg 2019 mendatang.

DENPASAR, NusaBali
Partai Golkar menegaskan tidak kesulitan merekrut saksi walaupun di Pileg 2019 ini partai politik, KPU, dan Bawaslu ramai-ramai berebut mencari orang untuk mengawal TPS.

Untuk itu, Golkar Bali melatih 26 anggota tim IT di Kantor DPD I Golkar Bali Sabtu (16/2) siang. Mereka merupakan kader militan yang digembleng supaya ahli dan menguasai penghitungan suara dengan aplikasi teknologi. Dalam jumpa pers DPD I Golkar Bali di Kantor DPD I Golkar Bali Jalan Surapati 9 Denpasar, Sabtu kemarin, Sekretaris DPD I Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry mengatakan saksi berbasis aplikasi ini tujuannya mengawal suara partai supaya tidak dicurangi. “Pileg/Pilpres 2019 kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena ada 5 surat suara yang akan dicoblos pemilih. Sementara TPS juga banyak jumlahnya. Jadi kami perlu pengamanan suara. Ini penting dan vital bagi Partai Golkar,” kata Sugawa Korry didampingi Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Komang ‘Kos’ Suarsana dan Bendahara DPD Golkar Bali Komang Takuaki Banuarta.

Mengenai kesiapan perangkatnya Sugawa Korry mengatakan kader-kader dan saksi Golkar di TPS sudah siap dengan gadget berbasis Android. Kalaupun ada kader dan saksi yang belum punya smart phone Android, maka sudah disiapkan caranya supaya memiliki aplikasi tersebut saat Pileg 2019.

“Kami sudah siapkan caranya supaya saat coblosan 17 April 2019 mereka ada aplikasinya. Yang penting sekarang kami latih tim kami yang akan menyiapkan teknologinya, cara menghimpun suara di TPS. Nanti tim yang direkrut dari kabupaten dan kota ini akan melatih kader-kader di kecamatan,” kata Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Meskipun bakal menerapkan rekap suara berbasis teknologi, bukan berarti tidak maksimal di kekuatan mesin partai dalam mendulang suara. Sugawa Korry mengatakan kerja-kerja partai, kerja mesin politik sudah dilaksanakan. Mengerahkan caleg turun ke basis suara. “Tetapi kalau menyiapkan mesin dan kekuatan saksi berbasis teknologi di TPS saya rasa suara yang kita rebut dengan kerja–kerja partai tidak akan sia-sia,” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini.

Sementara Komang Suarsana secara terpisah menyebutkan para kader yang direkrut dalam tim saksi berbasis aplikasi yang diberi nama sandi ‘SAKSIKU’ susah untuk dicurangi. “Saksi kami sudah bisa menghimpun C1 (rekap suara di TPS) dan mengirimkan foto, hasil rekap saat penghitungan suara sudah selesai. Tim IT di kabupaten/kota tinggal merekap di setiap desa dan kecamatan. Kemudian tim di kabupaten meneruskan data ini ke level provinsi dan disampaikan ke pusat. Nama aplikasinya SAKSIKU. Jadi semuanya sudah siap dan kami cegah kecurangan pemilu di sini. Mungkin di Pileg 2019 ini baru Golkar yang menerapkan pola pengamanan suara model ini,” tegas mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Provinsi Bali ini.

Apakah saksi ini juga mengamankan suara Pilpres 2019? Komang Suarsana mengatakan saksi Partai Golkar ditugaskan dengan kekuatan aplikasi ini hanya untuk Pileg 2019. “Sementara ini mereka akan bertugas untuk Pileg 2019. Kalau saksi pilpres kan itu bersama koalisi,” ucap Kos Suarsana.

Golkar juga kemungkinan akan menerapkan saksi dengan sistem shift karena penghitungan surat suara yang jumlahnya 5 surat suara. Sehingga kemungkinan penghitungan nanti memakan waktu selama 16 jam. “Kami sudah antisipasi sistem maraton dengan pola shift bagi saksi yang akan bertugas di TPS nanti,” imbuh Kos Suarsana. *nat

Komentar