nusabali

Bos Tekstil Dapat Ancaman Sebelum ke Malaysia

  • www.nusabali.com-bos-tekstil-dapat-ancaman-sebelum-ke-malaysia

Bos tekstil asal Kabupaten Bandung Ujang Nuryanto (37) tewas dimutilasi di Malaysia.

BANDUNG, NusaBali

Tak sendiri, teman wanitanya Ai Munawaroh (30) pun diduga jadi korban mutilasi. Sebelum berangkat ke Malaysia, Nuryanto disebut mendapat ancaman. Hal itu diungkapkan pengacara Nuryanto, Hermawan saat mendatangi Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (14/2). Menurut Hermawan, cerita soal ancaman itu diutarakan Nuryanto sebelum berangkat ke Malaysia. Namun Hermawan tak menjelaskan secara rinci terkait ancaman itu.

"Ancamannya adalah sebuah teror yang mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap Pak Nuryanto atau keluarganya," ucap Hermawan dilansir detik.

Hermawan tak mengungkap bentuk ancaman seperti apa yang dialami Nuryanto. Namun menurutnya, ancaman itu berupa ancaman langsung dan berkaitan dengan bisnisnya. "Ancamannya langsung. Permasalahannya ya mungkin masalah bisnis, bisa saja," kata dia.

Menurut Hermawan, soal ancaman tersebut akan dikoordinasikan dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar sekaligus berkoordinasi untuk membuat laporan polisi.

Polri mengatakan mayat pria yang dimutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, dipastikan adalah Nuryanto, berdasarkan hasil identifikasi sampel sidik jari. Ada enam sidik jari mayat pria itu cocok dengan enam sidik jari Nuryanto yang terekam di basis data e-KTP.

"Kami membantu pencarian identitas yang kemarin diberikan PDRM (Polisi Diraja Malaysia). Setelah kita melakukan pemeriksaan, kita cari identitasnya, kemudian muncul dari dari jempol kiri dan telunjuk kiri muncul atas nama korban Nuryanto, tempat dan tanggal lahir Bandung, 19 Januari 1982, jenis kelamin laki-lali, agama Islam, alamat Kampung Ciodeng Timur, RT 03 RW 08, Kecamatan Bale Endah, Jawa Barat," kata Kepala Tim Penyidikan kasus itu, Kombes Yayat Ruhiyat, dari Pusinafis Polri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).

Polri telah menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait kasus pembunuhan Nuryanto. PPATK telah memberikan data transaksi keuangan Nuryanto kepada Polri, untuk selanjutnya diteruskan ke Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

"Kerja sama dengan PPATK untuk melihat jalur transfer keuangan korban," kata Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Napoleon Bonaparte di Mabes Polri, Kamis (14/2).

Selain itu, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri juga telah menyetorkan data rekam panggilan keluar-masuk atau call data record pada nomor ponsel Nuryanto ke Divisi Hubinter. Semua data tersebut akan diserahkan ke PDRM.

"Untuk percakapan, kami sudah dapat bukti percakapan. Nanti kami kirim bukti percakapan di ponsel korban ke PDRM," sambung Napoleon.

Lantas apa hubungan Nuryanto dan Ai? Perlu diketahui isri Nuryanto Meli Rahmawati tak mengenal Ai. Dari penelusuran detik, Ai merupakan single parent dengan dua anak.

"Awal 2017 itu sempat ketemu Dani (mantan suami Ai), katanya cerai dengan istrinya. Awalnya Ai itu ngajak cerai, tapi Dani gak mau tanda tangan katanya. Dari sana saya gak tau kelanjutannya gimana," ujar Irjam (41), mantan kakak ipar Ai  di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Kamis (14/2).

Sementara itu dari penelurusan akun facebook Ai, saat di Malaysia Ai sempat membagikan beberapa foto dan satu video. Di salah satu foto yang ia posting, ia membalas komentar temannya yang bertanya sedang apa di Malaysia. "Nganter suami ada kerjaan di sana," tulisnya di kolom komentar.

Sebelumnya, Nuryanto dikabarkan menghilang sejak 22 Januari 2019. Saat itu pihak keluarga mengetahui Nuryanto pergi ke Malaysia untuk urusan bisnis kain dengan warga negara Pakistan yang tinggal di Malaysia sejak 17 Januari 2019. Pada 26 Januari lalu, publik Malaysia digemparkan oleh penemuan mayat laki-laki dan perempuan yang dimutilasi di pinggir Sungai Laboh, Selangor. Dari hasil penelusuran keluarga, kedua mayat itu mengarah ke Nuryanto dan Ai Munawaroh.  *

Komentar