Drainase Tersumbat, Air Hujan Meluber ke Jalan
Tumpukan material bekas proyek menutupi saluran drainase di ruas jalan seputaran Desa/Kecamatan Kintamani, Bangli.
BANGLI, NusaBali
Saat hujan, air meluber ke jalan akibat saluran drainase tersumbat. Selain meluber di jalan, air juga terbuang ke tegalan milik warga setempat. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.
Warga setempat, I Ketut Sugita, mengatakan penyebab air hujan meluber ke badan jalan hingga masuk ke tegalan karena saluran drainase tertutup tumpukan bekas material proyek senderan. Pihaknya menilai ada kesengajaan saluran drainase ditutup dengan tujuan menyelamatkan senderan dari gerusan air. “Semestinya setelah proyek selesai sisa-sisa material dibersihkan, bukannya dibiarkan menutup saluran drainase,” ungkapnya, Rabu (13/2).
Dikatakan, jika drainase berfungsi normal, air yang mengalir tidak sampai meluber ke badan jalan karena sudah ada jalur pembuangannya. Hujan juga menyababkan jalan seperti tukad (sungai). Akibat sering terendam air, bahu jalan mulai terkikis dan jika dibiarkan dikhawatirkan badan jalan ambrol. Dinas terkait diminta segera turun menindaklanjuti kondisi ini. Terpisah, Sekretaris Dinas PU Bangli, I Made Soma, saat dikonfirmasi, mengatakan ruas jalan adalah jalan provinsi, sehingga yang bertanggung jawab atau menjadi kewewenangan dari provinsi. Terkait penyampaian warga tadi, pihaknya akan mengkoordinasikan ke Dinas PU Provinsi. “Kami akan sampaikan ke Dinas PU Provinsi untuk bisa ditindak lanjuti,” jelasnya. *es
Saat hujan, air meluber ke jalan akibat saluran drainase tersumbat. Selain meluber di jalan, air juga terbuang ke tegalan milik warga setempat. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.
Warga setempat, I Ketut Sugita, mengatakan penyebab air hujan meluber ke badan jalan hingga masuk ke tegalan karena saluran drainase tertutup tumpukan bekas material proyek senderan. Pihaknya menilai ada kesengajaan saluran drainase ditutup dengan tujuan menyelamatkan senderan dari gerusan air. “Semestinya setelah proyek selesai sisa-sisa material dibersihkan, bukannya dibiarkan menutup saluran drainase,” ungkapnya, Rabu (13/2).
Dikatakan, jika drainase berfungsi normal, air yang mengalir tidak sampai meluber ke badan jalan karena sudah ada jalur pembuangannya. Hujan juga menyababkan jalan seperti tukad (sungai). Akibat sering terendam air, bahu jalan mulai terkikis dan jika dibiarkan dikhawatirkan badan jalan ambrol. Dinas terkait diminta segera turun menindaklanjuti kondisi ini. Terpisah, Sekretaris Dinas PU Bangli, I Made Soma, saat dikonfirmasi, mengatakan ruas jalan adalah jalan provinsi, sehingga yang bertanggung jawab atau menjadi kewewenangan dari provinsi. Terkait penyampaian warga tadi, pihaknya akan mengkoordinasikan ke Dinas PU Provinsi. “Kami akan sampaikan ke Dinas PU Provinsi untuk bisa ditindak lanjuti,” jelasnya. *es
Komentar