nusabali

Munaslub Golkar Pun Dipercepat

  • www.nusabali.com-munaslub-golkar-pun-dipercepat

Dapat dukungan 30 persen suara, kandidat bisa langsung terpilih jadi Ketua Umum DPP Golkar

Pembukaan ke Sabtu Malam,Ketum Dipilih Minggu Malam

JAKARTA, NusaBali
Acara pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar dipercepat menjadi Sabtu (14/5) malam dari rencana semula Minggu (15/5) pagi. Konsekuensinya, agenda pokok pemilihan Ketua Umum DPP Golkar 2016-2021 pun ikut dipercepat menjadi Minggu malam.

Menurut Koordinator Bidang Humas Munaslub Golkar, Meutya Hafid, pembukaan Munaslub di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung dipercepat menjadi Sabtu malam pukul 21.00 Wita. Dipercepatnya pembukaan Munaslub dari jadwal semula Minggu pagi pukul 10.00 Wita ini, dilakukan karena alasan teknis terkait mobilisasi peserta. Meutya Hafid menyatakan, panitia sulit mengatur acara pembukaan untuk Munaslub yang diikuti sekitar 3.600 peserta dari seluruh Indonesia, jika dilakukan pagi hari.

"Untuk peserta dan peninjau Munaslub, jumlahnya tidak kurang dari 3.600 orang. Jadi, agak sulit jika pembukaan Munaslub dilakukan Minggu pagi. Sehingga, diajukan ke Sabtu malam sehingga lebih mudah untuk pergerakan hampir 4.000 orang tersebut," ujar Meutya yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR ini kepada wartawan, Kamis (12/5).

Pembukaan Munaslub Golkar yang dipercepat ke Sabtu malam ini, kata Meutya, tetap akan dilakukan Presiden Jokowi. Perubahan jadwal pembukaan ini sudah dikomunikasikan dengan pihak Istana. "Panitia sudah berkonsultasi dengan Presiden. Kebetulan, jadwal (pembukaan) sesuai jadwal Presiden," jelas Meutya.

Meutya sekali lagi menjelaskan pengajuan jadwal pembukaan Munaslub ini karena masalah teknis, bukan lantaran intervensi dari pihak Istana. Kalau pembukaan Minggu pukul 09.00 Wita dianggap terlalu pagi, belum lagi karena dihadiri Presiden, sehingga lokasi acara harus steril 1 jam sebelumnya. “Ini soal teknis. Kami ingin Munaslub ini meriah jadi lebih mudah kalau (pembukaan) dilaksanakan malam," tegasnya.

Sedangkan Ketua Umum DPP Golkar (demisioner) Aburizal Bakrie alias Ical telah mendatangi Istana Kepresidenan, Kamis kemarin, untuk memberikan undangan kepada Presiden Jokowi buat hadiri dan memuka Munaslub. Tiba di Istana Kepresidenan siang sekitar pukul 14.50 Wita, Ical didampingi Sekjen DPP Golkar Idrus Marham.

Ical sekalian ingin memberitahukan ke Presiden bahwa pembukaan Munaslub Golkar dimajukan jadi Sabtu malam. "Tadi cuma sebentar (bertemu Jokowi), artinya cuma membicarakan masalah unda-ngan. Tadi kami mengatakan bahwa kalau 15 Mei pagi pukul 09.00 WIB, itu khawatir buat para peserta bangunnya susah. Nah saya mengusulkan kalau Bapak berkenan hari Sabtu (14 Mei) pukul 19.00 WIB. Dengan demikian, peserta kan memang sudah datang dari tanggal 13 Mei," kata Ical dilansir detikcom terpisah, Kamis kemarin. "Beliau berkenan. Beliau mengatakan confirm akan datang," tambah Ical. Terungkap, Presiden Jokowi memang akan bertolak ke Rusia, 15-20 Mei 2016.

Sementara itu, meski acara pembukaan dipercepat, menurut Meutya, tidak terlalu berdampak signifikan terhadap jadwal lainnya. Satu-satunya jadwal yang akan berubah adalah rapat Ppra Munaslub yang bakal diselesaikan lebih cepat. Pemilihan Ketua Umum DPP Golkar 2016-2019 diperkirakan Meutya tetap akan digelar sesuai jadwal, Senin (16/5). “Namun, semua jadwal ini sifatnya masih dinamis. Pemilihan ketua umum tergantung dinamika," tandas Meutya.

Paparan berbeda justru disampaikan Ketua Komite Pemilihan Munaslub Golkar, Rambe Kamarul Zaman. Menurut Rambe, dengan dipercepatnya acara pembukaan Munaslub, maka proses pemilihan Ketua Umum Golkar bisa dipercepat pula menjadi Minggu malam.

"Bisa saja (pemilihan Ketua Umum DPP Golkar) dipercepat ke 15 Mei 2016 malam. Kan sudah tidak ada lagi kampanye, jadi tinggal pemilihan ketua umum," ujar Rambe secara terpisah kepada detikcom, Kamis kemarin.

Rambe menyebutkan, sesuai AD/ART, 8 Bakal Caketum DPP Golkar akan dipilih oleh 557 pemilik suara Munaslub. Caketum yang berhasil mendominasi 30 persen atau 167 suara, langsung disahkan menjadi Caketum DPP Golkar. "Siapa yang mendapatkan suara 167 lebih, baru itu sah jadi calon," ujar Rambe yang juga Ketua Komisi II DPR.

Meski baru pemilihan Caketum, kata Rambe, sudah bisa didapatkan Ketua Umum DPP Golkar. Ada tiga skenario terkait pemilihan Caketum Golkar ini. Skenario pertama, kalau hanya satu kandidat yang mendapat dukungan lebih dari 30 persen suara, sedangan kandidat lain tidak ada, maka yang bersangkutan disahkan jadi Ketua Umum DPP Golkar.

Skenario kedua, jika ada satu kandidat yang mendapatkan suara 50 persen lebih, tapi masih ada kandidat lainnya yang meraup 30 persen suara, maka kedua kandidat ini disahkan sebagai Caketum DPP Golkar. Lalu, digelar-lah pemilihan Ketua Umum DPP Golkar dari dua kandidat ini. "Tapi, kalau tidak ada kandidat lain yang mendapatkan 30 persen suara lebih, maka yang mendapatkan 50 persen lebih itu yang otomatis menjadi Ketua Umum DPP Golkar,” tanfdas Rambe.

Skenario ketiga, jika tak ada satu pun kandidat yang mendapatkan 30 persen suara, maka peraih suara terbanyak urutan satu sampai ketiga akan ditetapkan menjadi Calon Ketua Umum DPP Golkar. Lalu, ketiga Caketum ini mengikuti pemilihan lagi. "Skenario-skenarionya seperti itu, tinggal tunggu yang mana yang akan terjadi,” beber Rambe. 7 k22


Komentar