Dua Atlet Menembak Bali Tembus 20 Besar di Kuwait
Usai meraih medali perak di Asian Youth Training Camp Competition 10 meter air pistol dalam Asia Shooting Confederation, 1-7 Februari, di Kuwait, dua atlet menembak Bali yang mewakili Indonesia Kadek Rico Vergian dan Lily Sulistyadewi masuk 20 besar di Grand Prix Kuwait, 8-12 Februari.
JAKARTA, NusaBali
"Mereka peringkat ke 16 dan 19. Kadek Rico mendapat skor 554 dan Lily 522," ujar Kepala Pelatih PB Perbakin Glenn Clifton Apfel kepada NusaBali, Rabu (13/2). Menurut Glenn, hasil tersebut tidak lepas dari senjata yang digunakan.
Kadek Rico dan Lily menggunakan senjata dari negara setempat. Sebab, mereka tidak membawa senjata dari tanah air. "Kami tidak membawa senjata pribadi dari Indonesia, karena terlambat urus permit ke airlines. Akibatnya saat transit di Abu Dhabi tidak boleh bawa senjata," jelas Glenn.
Akibatnya, saat bertanding Kadek Rico menggunakan senjata baru. Senjata itu bukan yang digunakan saat Training Camp. Bahkan Lily mengalami gangguan senjata saat lomba. "Gangguannya seperti slow leaking gasnya. Padahal Lily sudah benar menembak. Tapi tiba-tiba drop tembakannya. Dia pun empat kali ganti pistol," papar Glenn.
Karena itu, secara keseluruhan hasil tersebut sudah cukup bagus. Apalagi tujuan utama memenuhi undangan mengikuti Training Camp. Sedangkan di Grand Prix hanya sebagai tambahan, meski bersaing dengan pemain senior lantaran kejuaraan bersifat terbuka.
Namun mereka mampu memetik hasil bagus, meski skornya mengalami penurunan. Ketika Training camp, skor Lily 560 dan Kadek Rico 558. "Saya kira masih dalam tahap wajar, karena Kadek Rico beda 4 point. Itupun dia menggunakan senjata baru," kata Glenn. *k22
"Mereka peringkat ke 16 dan 19. Kadek Rico mendapat skor 554 dan Lily 522," ujar Kepala Pelatih PB Perbakin Glenn Clifton Apfel kepada NusaBali, Rabu (13/2). Menurut Glenn, hasil tersebut tidak lepas dari senjata yang digunakan.
Kadek Rico dan Lily menggunakan senjata dari negara setempat. Sebab, mereka tidak membawa senjata dari tanah air. "Kami tidak membawa senjata pribadi dari Indonesia, karena terlambat urus permit ke airlines. Akibatnya saat transit di Abu Dhabi tidak boleh bawa senjata," jelas Glenn.
Akibatnya, saat bertanding Kadek Rico menggunakan senjata baru. Senjata itu bukan yang digunakan saat Training Camp. Bahkan Lily mengalami gangguan senjata saat lomba. "Gangguannya seperti slow leaking gasnya. Padahal Lily sudah benar menembak. Tapi tiba-tiba drop tembakannya. Dia pun empat kali ganti pistol," papar Glenn.
Karena itu, secara keseluruhan hasil tersebut sudah cukup bagus. Apalagi tujuan utama memenuhi undangan mengikuti Training Camp. Sedangkan di Grand Prix hanya sebagai tambahan, meski bersaing dengan pemain senior lantaran kejuaraan bersifat terbuka.
Namun mereka mampu memetik hasil bagus, meski skornya mengalami penurunan. Ketika Training camp, skor Lily 560 dan Kadek Rico 558. "Saya kira masih dalam tahap wajar, karena Kadek Rico beda 4 point. Itupun dia menggunakan senjata baru," kata Glenn. *k22
Komentar