nusabali

Longsor di Bunutan, 4 Banjar 'Terisolasi'

  • www.nusabali.com-longsor-di-bunutan-4-banjar-terisolasi

Bencana longsor terjadi di Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Ka-rangasem, Rabu (13/2) dinihari sekitar pukul 01.30 Wita.

AMLAPURA, NusaBali
Meski tidak ada korban jiwa maupun terluka, namun bencana ini menyebabkan warga dari empat banjar di Desa Bunutan terisolasi.

Tebing yang longsor menibun badan jalan ini berada sekitar 400 meter dari pe-mukuman Banjar Sega, Desa Bunutan. Tebing tersebut berada di tegalan milik keluarga I Wayan Sujana. Tebing longsor setinggi 7 meter, dengan lebar sekitar 10 meter.

Gara-gara badan jalan tertimbun material longsor berupa tanah, pecahan batu, dan batang pohon, warga dari empat banjar di Desa Bunutan terisolasi, yakni Banjar Sega, Banjar Bangle, Banjar Gulinten, dan Banjar Cangwang. Sebab, jalan yang tertimbun longsor merupakan akses keluar masuk yang menghubungkan empat banjar.

Untuk bisa keluar kampung menuju pusat Desa Bunutan, warga keempat banjar ini harus melintasi jalan alternatif dan memutar jauh sekitar 6 kilometer, dengan melewati Desa Culik, Kecamatan Abang. Hingga Rabu siang, petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem baru mampu membuka akses jalan untuk sepeda motor di lokasi longsor. Sedangkan kendaraan roda empat belum bisa melintas.

Penanganan lanjutan menggunakan alat berat baru akan dilakukan petugas BPBD Karangasem, Kamis (14/2) ini. Sebab, material longsor berupa batu karang, tanah, tanah, dan batang pohon cukup banyak menumpuk di jalan raya.

Kepala Pelaksana BPBD, IB Ketut Arimbawa, mengatakan penanganan pasca longsor mesti menggunakan alat berat agar material bisa lebih cepat disingkirkan. “Kami masih berkoordinasi dengan pihak Dinas PUPR Karangasem dalam hal pinjam pakai menggunakan alat berat,” jelas IB Arimbawa saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.

Sementara itu, Kelian Banjar Sega, Desa Bunutan, I Komang Kariana, mengatakan bencana longsor ini terjadi akibat hujan lebat. Menurut Komang Kariana, hujan lebat mengguyur kawasan Banjar Seka dan sekitarnya sejak Selasa (12/2) lalu.

“Tidak ada yang tahu persis kapan terjadinya longsor. Namun, longsor diperkirakan dinihari sekitar pukul 01.30 Wita. Untungnya, saat longsor terjadi, tidak ada orang melintas di jalan raya yang menghubungkan empat banjar ini,” jelas Kariana saat dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin.

Kariana mengaku pertama kali dapat informasi terjadi longsor setelah dapat laporan dari Ketua Tempek Asah, Banjar Sega, I Nengah Neki, Rabu pagi. Selanjutnya, Kariana langsung terjun lakukan pengecekan ke lokasi longsor, lanjut melaporkan bencana ini kepada Perbekel Bunutan, I Gede Suparwata.

Begitu dapat laporan, Perbekel Gede Suparwata kemudian meneruskannya ke petugas TRC BPBD Karangasem. Petugas pun terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi material longsor, dengan dipimpin langsung Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa.

Namun, karena banyaknya material longsor yang menimbun jalan raya, petugas BPBD Karangasem kemarin baru bisa melakukan penanganan awal hanya sebatas membuka akses jalan untuk kendaraan roda dua. Sedangkan untuk bisa membuka akses kendaraan roda empat, harus menunggu dikerahkan alat berat ke lokasi.

“Warga mesti bersabar dulu. Penanganan agar akses lalulintas normal kembali, baru bisa dilakukan petugas BPBD besok (hari ini)),” jelas Kelian Banjar Komang Kariana. *k16

Komentar