nusabali

Catut Nama Kadishub, Bendahara Kominfo Tabanan Nyaris Tertipu

  • www.nusabali.com-catut-nama-kadishub-bendahara-kominfo-tabanan-nyaris-tertipu

Kasus penipuan mencatut nama pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan nyaris terjadi pada Selasa (12/2).

TABANAN, NusaBali
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tabanan Ni Wayan Sri Artami mendadak ditelepon dan diminta uang sebesar Rp 10 juta oleh orang yang mengaku Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Agus Harta Wiguna sekaligus ditunjuk sebagai Plt Dinas Kominfo. Beruntung hal tersebut tidak terjadi karena Dinas Kominfo Tabanan tidak memiliki uang kas tunai.

Bendahara Wayan Artami menceritakan, sekitar pukul 09.00 Wita ada seorang laki-laki yang menelepon ke nomor telepon Kantor Diskominfo, diterima oleh salah seorang pegawai bernama Tedi. Melalui telepon, orang tersebut mengaku bernama Plt I Made Agus Harta Wiguna, dan mencari bendahara pengeluaran.

Tedi kemudian memberikan telepon kepada Wayan Artami selaku bendahara pengeluaran. Di telepon orang yang mengaku bernama I Made Agus Harta Wiguna mengatakan kepada Wayan Artami, sekitar pukul 14.00 Wita akan ke Dinas Kominfo melakukan tanda tangan untuk kelengkapan bank serta membawa SK Plt. Dan saat itu sang penelepon juga meminta nomor HP Wayan Artami agar bisa dihubungi lebih lanjut. “Karena sedikit percaya, saya berikan nomor telepon saya,” kata Wayan Artami.

Lalu sekitar pukul 09.30 Wita orang yang mengaku Agus Harta Wiguna ini kembali menelepon Wayan Artami melalui telepon genggam. Saat itu sang penelepon menanyakan kondisi kas Dinas Kominfo serta meminta agar bendahara Kominfo mentransfer uang tunai senilai Rp 10 juta dengan dalih uang itu akan disetor ke Sekda Tabanan. Permintaan pelaku ditolak oleh Wayan Artami, dengan alasan tidak ada uang di kas kantor. “Saya bilang tidak ada kas, yang ada hanya rekening giro saja, itu pun tidak bisa dipinjam,” tutur Wayan Artami dengan nada yang masih sedikit ketakutan.

Mendapat jawaban itu, pelaku sempat meminta Wayan Artami meminjam uang ke koperasi dimana pun. Namun Wayan Artami kembali menolak dengan alasan tidak ikut koperasi. Pelaku kemudian justru meminta uang pulsa Rp 300 ribu dengan alasan kembali akan dikirim ke Sekda Tabanan. “Karena saya curiga, permintaan itu saya tolak, dan pelaku tersebut langsung menutup telepon. Awalnya saya hampir percaya itu dari Plt soalnya di Diskominfo kepala dinasnya kosong. Hanya saja karena meminta uang itu, saya curiga biasa kalau meminta uang seperti itu pasti lewat sekretaris,” beber Wayan Artami.

Terkait hal itu, dia menyatakan belum mau melaporkan masalah ini kepada pihak kepolisian. Namun kini dia lebih berhati-hati menerima telepon dari nomor yang tidak dikenalnya. “Tidak ada niat melapor, nanti kalau ada nomor tak dikenal saya akan lebih berhati-hati dan akan membesarkan volumenya, antisipasi terjadi hipnotis,” tandas Wayan Artami.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Agus Hartawiguna mengaku kaget setelah mendapatkan informasi dari sejumlah rekannya yang mendengar kejadian tersebut. “Ya kaget, apalagi SK Plt juga belum saya terima, apalagi penelepon itu pakai nama saya,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut dia mengimbau kepada semua pihak untuk tetap waspada jika ada kondisi seperti ini. Karena tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi. “Syukurnya jajaran Kominfo pintar menyikapi,” kata Agus Harta Wiguna. *de

Komentar