nusabali

Sekeluarga Kecelakaan, 1 Meninggal, 6 Terluka

  • www.nusabali.com-sekeluarga-kecelakaan-1-meninggal-6-terluka

Pasutri Abdullah Khusni-Fika Fatimah dilarikan ke RSAD Denpasar, dua anaknya dirawat di RSUD Tabanan, anak satunya lagi tewas

Petaka di Jalur Denpasar-Gilimanuk

TABANAN, NusaBali
Satu keluarga beranggotakan 7 orang yang naik mobil Mobil Toyota Kijang bernopol DK 1668 WG mengalami kecelakaan maut di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Banjar Kutuh, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Selasa (12/2) subuh. Dalam musibah ini, satu orang tewas, sementara enam korban lainnya terluka.

Mobil Kijang DK 1668 WG yang mengangkut satu keluarga berjumlah 7 orang itu bertabrakan dengan Truk Isuzu DK 9318 WN, Selasa subuh sekitar pukul 05.15 Wita. Mobil Kijang naas tersebut dikemudikan Abdullah Khusni, 30, pria asal Malang, Jawa Timur yang tinggal di Kantor Yayasan Khoirul Umah, Jalan Taman Pancing Denpasar Selatan. Sedangkan Truk DK 9318 WN dikemudikan I Gede Yasa, 46, sopir asal Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana.

Saat musibah terjadi, mobil Kijang DK 1668 WG yang dikemudikan Abdullah Khusni ditumpangi sang istri Fika Fatimah Zaroh, 25, serta ketiga anak mereka yakni Zakira Saputra Zazka Sahira, 5, Zidan Aska Firmansyah, 3, dan Falih Akil Mubawir, usia 2 bulan. Selain itu, juga ada ibu mertua dari Abdullah Khusni, Sofia, 50, dan seorang petugas Yayasan Khoirul Umah, Fitria Husniati, 28. Abdullah Khusni sendiri tinggal di Yayasan Khoirul Umah dan sekaligus sebagai pengurus yayasan tersebut.

Informasi di lapangan, ketika musibah maut terjadi, mobil Kijang DK 1668 WG yang ditumpangi satu keluarga beranggotaklan 7 orang ini melaju dari arah barat (Gilimanuk) menuju Denpasar. Setibanya di lokasi TKP yang dalam kondisi jalan menikung, mobil Kijang yang dikemudikan Abdullah Khusni coba mendahului sepeda motor di depannya, dengan mengambil haluan terlalu ke kanan hingga melewati marka as jalan. Naas, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan (timur) melaju kencang Truk DK 9318 WN yang dikemudikan I Gede Yasa. Tabrakan maut pun tak terhindarkan.

Korban tewas dalam musibah ini adalah Falih Akil Mubawir, anak bungsu pasutri Abdullah Khusni dan Fika Fatimah Zaroh yang baru berusia 2 bulan. Balita Falih Akhir Mubawir yang saat musibah digendong sang nenek dan duduk di jok tengah, tewas saat perjalanan menuju Puskesmas Selemadeg akibat benturan keras bagian kepala.

Sedangkan 6 orang lainnya dalam mobil Kijang DK 1668 WG, semuanya mengalami luka-luka. Pasutri Abdullah Khusni dan Fika Fatimah selamat dari maut dengan sejumlah luka, hingga dirujuk ke RSAD Udayana Denpasar setelah sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Selemadeg. Sementara dua kakak balita tewas, yakni Zakira Saputra Zazka Sahira dan Zidan Aska Firmansyah, serta sang nenek Sofia dan petugas yayasan, Fitria Husniati, dirujuk ke BRSUD Tabanan dari Puskesmas Selemadeg, Selasa siang pukul 11.00 Wita. Sebaliknya, sopir Truk DK 9318 WN, I Gede Yasa, selamat dari maut tanpa terluka.

Pantuan NusaBali di BRSUD Tabanan kemarin, empat korban luka masih menjalani perawatan. Beruntung, luka mereka tidak terlalu parah. Kakak adik Zakira Saputra dan Zidan Aska masih bisa berbicara. Sedangkan nenek mereka, Sofia, dirawat di Ruang Observasi. Sebaliknya, Fitria Husniati (petugas yayasan), terbaring lemas bersama Zakira Saputra dan Zidan Aska. Sementara, jenazah si bungsu Falih Akil Mubawir yang baru usia 2 bulan telah dibawa ke Denpasar untuk dikuburkan keluarganya.

Kasubid Rawat Darurat dan Tindakan Medik BRSUD Tabanan, dr AA Ngurah Wiradana, menjelaskan kondisi keempat korban yang dirujuk ke rumah sakit kemarin pagi pukul 08.00 Wita telah membaik. Korban Fitria Husniati dan bocah Zidan Aska sudah bisa dibawa pulang, karena hanya mengalami luka lecet dan benjol ringan di kepala.

Sedangkan nenek mereka, Sofia, harus dirawat inap karena ada luka dan benjol di bagian kepala depan. Namun, saat dilakukan CT Scan, tidak ada luka serius, hanya cedera kepala ringan. "Termasuk bocah Zakira Saputra masih dilakukan observasi, karena bibir bagian atas dan lidahnya terluka," jelas dr Agung Ngurah Wiradana.

Sementara, korban Fitria Husniati mengaku saat kejadian dirinya duduk di jok belakang bersama dua bocah kakak adik, Zakira Saputra dan Zidan Aska, sambil mendengarkan musik lewat headset. "Tiba-tiba saja saya merasa sudah terpental ke jok tengah. Saya cari anak-anak dan saya lihat sudah banyak warga yang menolong," tutur Fitria kepada NusaBali di BRSUD Tabanan, Selasa kemarin.

Menurut Fitria, saat musibah terjadi, dirinya bersama keluarga Abdullah Khusni dalam perjalanan balik ke Denpasar, setelah sempat pulang ke Malang. Mereka pulang ke Malang usai menjemput istri dan tiga anak Abdullah Khusni yang sempat beberapa hari tinggal di Malang. "Kami semua sudah selama 2 tahun tinggal di Yayasan Khoirul Umah (di Jalan Taman Pancing Denpasar Selatan, Red),” tutur pengurus yayasan berusia 28 tahun ini.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari, menyatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi dalam kecelakaan maut yang menimpa satu keluarga ini. Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, disimpulkan kecelakaan maut ini diduga karena pengemudi Kijang DK 1668 WG, Abdullah Khusni, kurang hati-hati dalam berkendara.

Menurut AKP Dayu Made Kalpika, pengemudi Kijang yang mengajak 6 anggota keluarganya lalai dan tidak memperhatikan jalan saat mendahului kendaraan di depannya. “Ini karena pengemudi Kijang kurang hati-hati," ujar AKP Dayu Kalpika saat dikonfirmasi di Tabanan, Selasa kemarin.

Disebutkan, hingga kemarin belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut ini. Pengemudi Truk DK 9318 WN, I Gede Yasa, sudah dimintai keterangan di Polsek Selemadeg dan kemudian dibawa ke Polres Tabanan untuk penyidikan lebih lanjut. *dek

Komentar