nusabali

Pemkab Karangasem Nganyarin di Lempuyang

  • www.nusabali.com-pemkab-karangasem-nganyarin-di-lempuyang

Jajaran Pemkab Karangasem dikoordinasikan Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri melaksanakan upacara Bhakti Panganyar di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Desa Pakraman Purwayu, Desa Tri Bhuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Redite Umanis Merakih, Minggu (10/2).

AMLAPURA, NusaBali

Bakti Panganyar serangkaian Karya Panca Walikrama, yang puncaknya pada Redite Kliwon Pujut, Minggu (20/1). Turut mendampingi, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Sekda I Gede Adnya Muliadi, dan segenap pimpinan OPD lainnya. Prosesi Bakti Panganyar dipuput Ida Pedanda Gede Pidada Punia dari Griya Pidada Punia Tirta, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen. Usai menggelar pamuspaan Bupati Mas Sumatri ngaturang dana punia, diterima Ketua Panitia Harian yang juga Bendesa Pakraman Purwayu I Nyoman Jati.

Bupati Mas Sumatri menggelar Bakti Panganyar agar diikuti umat sedharma menggelar upacara yang sama di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, sehingga bersama-sama pula dianugerahi karahayuan lahir dan bathin. Terlebih lagi di puncak upacara, telah disomiakan seluruh unsur bhuta kala, sehingga semesta kembali harmonis. Setelah itu berlanjut menggelar upacara Dewa Yadnya. "Bhuta dinetralisir, menjadi bhuta hita, alam juga diharmoniskan menjadi jagat hita, esensi semuanya menuju keharmonisan di bhuana agung dan bhuana alit," kata Bupati Mas Sumatri.

Dengan karya ini, kata Bupati Mas Sumatri, konsep Tri Hita Karana, benar-benar diimplementasikan. Semesta telah terjaga kelestariannya melalui ritual, berharap di kemudian hari agar kembali diberkahi kasuburan. Karya Panca Walikrama itu sesunguhnya sebagai momen melakukan evaluasi terhadap sistem kehidupan menuju keharmonisan kehidupan di segala tingkatan.

Satu hal keistimewaan pelaksanaan Karya Panca Walikrama itu, kata Bupati Mas Sumatri, sesuai Purana Pura Sad Kahyangan Lempuyang, upacara tersebut dilaksanakan setiap Redite Kliwon menuju Byantara Kawulu. Sehingga upacara itu belum bisa ditentukan, setiap berapa tahun dilaksanakan. Sebab, pertemuan hari baik tersebut sulit dihitung.

Berbeda dengan Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih, ditetapkan setiap 10 tahun sekali, di saat Tahun Caka berakhir angka nol atau rah windu. I Nyoman Jati selaku Ketua Panitia Harian Karya, sangat bersyukur, seluruh rangkaian Karya Panca Walikrama mendapatkan dukungan umat sedharma, termasuk Pemkab Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri. *k16

Komentar