Tirta Sudamala Centeng Diplot Jadi Objek Wisata
Sumber Air Tirta Sudamala Centeng yang berlokasi di bantaran Tukad Cen-teng, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung akan dikembangkan menjadi objek wisata spiritual.
SEMARAPURA, NusaBali
Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, pun sudah sempat terjun meninjau Tirta Sudamala Centeng, Minggu (10/2) pagi. Tirta Sudamala Centeng ini memiliki sebuah kelebutan besar dan 15 kelebutan kecil di sekitarnya. Debit air yang keluar dari kelebutan diperkirakan mencapai 10 liter per detik. Mata air ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga sekitar, sehingga airnya sebagian besar terbuang percuma ke Tukad Centeng. Selama ini, warga setempat hanya mengambil air dari Tirta Sudamala Centeng menggunakan galon plastik.
Menurut Kepala Desa (Perbekel) Tegak, I Ketut Sujana, selain untuk kebutuhan konsumsi, warga setempat juga memanfaatkan air dari Tirta Sudamala Centeng ini buat panglukatan. Sujana mengatakan, air dari Tirta Sudamala Centeng belum dimanfaatkan maksimal dan lebih banyak terbuang percuma ke sungai, karena lokasinya sulit dijangkai.
Untuk menjangkau Tirta Sudamala Centeng, harus jalan kaki sejauh 200 meter. Diperlukan tenaga ekstra untuk sampai di lokasi, karena harus berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga. Ketut Sujana mengatakan, secara niskala air dari Trita Sudamala Centeng dipercaya bertuah untuk menyembuhkan berbagai penyakit non medis dan penyakit kulit.
“Makanya, air dari Tirta Sudamala Centing sering dimanfaatkan untuk panglukatan dan pelebur mala (kotoran secara niskala). Tirta Sudamala Centeng ini juga sebagai tempat pesucian petirtan Ida Batara Desa Pakraman Tegak,” jelas Sujana, Minggu kemarin.
Paparan senada juga disampaikan Bendesa Pakraman Tegak, Putu Goya. Menurut Putu Goyan, krama setempat sangat percaya air dari Tirta Sudamala Centeng mampu menyembuhkan penyakit non medis, selain juga penyakit kulit, gatal-gatal, dan bisul. Selama ini, banyak krama yang membersihkan diri menggunakan air dari Tirta Sudamala Centeng dan tersembuhkan.
“Bagi krama yang datang malukat ke Tirta Sudamala Centeng, mereka cukup membawa banten pejati atau canang sari untuk dihaturkan terlebih dulu,” ujar Putu Goyan saat dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin. "Tirta Sudamala Centeng ini merupakan pesucian Ida Batara Pura Desa lan Puseh Desa Pakraman Tegak," lanjut Putu Goyan.
Sementara itu, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, telah mengintruksikan kepada masyarakat Desa Tegak untuk segera membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) guna secepatnya melakukan penataan Tirta Sudamala Centeng sebagai objek wisata spiritual. "Sudah dari dulu kami berjanji untuk turun ke sumber mata air Tirta Sudamala Centeng ini. Semoga sumber mata air ini bisa diangkat menjadi objek wisata spiritual panglukatan," ujar Made Kasta saat terjun meninjau lokasi Tirta Sudamala Centeng, Minggu kemarin.
Sedangkan Perbekel Tegak, Ketut Sujana, mengatakan pihaknya akan berupaya mengembangkan Tirta Sudamala Centeng sebagai objek wisata spiritual. “Desa Tegak memiliki sejumlah objek yang potensial untuk dikembangkan untuk mendukung sebagai desa wisata, termasuk Tirta Sudamala Centeng. Harapan kami, pada tahun 2021 mendatang semua sudah bisa dikembangkan,” harap Sujana. *wan
Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, pun sudah sempat terjun meninjau Tirta Sudamala Centeng, Minggu (10/2) pagi. Tirta Sudamala Centeng ini memiliki sebuah kelebutan besar dan 15 kelebutan kecil di sekitarnya. Debit air yang keluar dari kelebutan diperkirakan mencapai 10 liter per detik. Mata air ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga sekitar, sehingga airnya sebagian besar terbuang percuma ke Tukad Centeng. Selama ini, warga setempat hanya mengambil air dari Tirta Sudamala Centeng menggunakan galon plastik.
Menurut Kepala Desa (Perbekel) Tegak, I Ketut Sujana, selain untuk kebutuhan konsumsi, warga setempat juga memanfaatkan air dari Tirta Sudamala Centeng ini buat panglukatan. Sujana mengatakan, air dari Tirta Sudamala Centeng belum dimanfaatkan maksimal dan lebih banyak terbuang percuma ke sungai, karena lokasinya sulit dijangkai.
Untuk menjangkau Tirta Sudamala Centeng, harus jalan kaki sejauh 200 meter. Diperlukan tenaga ekstra untuk sampai di lokasi, karena harus berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga. Ketut Sujana mengatakan, secara niskala air dari Trita Sudamala Centeng dipercaya bertuah untuk menyembuhkan berbagai penyakit non medis dan penyakit kulit.
“Makanya, air dari Tirta Sudamala Centing sering dimanfaatkan untuk panglukatan dan pelebur mala (kotoran secara niskala). Tirta Sudamala Centeng ini juga sebagai tempat pesucian petirtan Ida Batara Desa Pakraman Tegak,” jelas Sujana, Minggu kemarin.
Paparan senada juga disampaikan Bendesa Pakraman Tegak, Putu Goya. Menurut Putu Goyan, krama setempat sangat percaya air dari Tirta Sudamala Centeng mampu menyembuhkan penyakit non medis, selain juga penyakit kulit, gatal-gatal, dan bisul. Selama ini, banyak krama yang membersihkan diri menggunakan air dari Tirta Sudamala Centeng dan tersembuhkan.
“Bagi krama yang datang malukat ke Tirta Sudamala Centeng, mereka cukup membawa banten pejati atau canang sari untuk dihaturkan terlebih dulu,” ujar Putu Goyan saat dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin. "Tirta Sudamala Centeng ini merupakan pesucian Ida Batara Pura Desa lan Puseh Desa Pakraman Tegak," lanjut Putu Goyan.
Sementara itu, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, telah mengintruksikan kepada masyarakat Desa Tegak untuk segera membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) guna secepatnya melakukan penataan Tirta Sudamala Centeng sebagai objek wisata spiritual. "Sudah dari dulu kami berjanji untuk turun ke sumber mata air Tirta Sudamala Centeng ini. Semoga sumber mata air ini bisa diangkat menjadi objek wisata spiritual panglukatan," ujar Made Kasta saat terjun meninjau lokasi Tirta Sudamala Centeng, Minggu kemarin.
Sedangkan Perbekel Tegak, Ketut Sujana, mengatakan pihaknya akan berupaya mengembangkan Tirta Sudamala Centeng sebagai objek wisata spiritual. “Desa Tegak memiliki sejumlah objek yang potensial untuk dikembangkan untuk mendukung sebagai desa wisata, termasuk Tirta Sudamala Centeng. Harapan kami, pada tahun 2021 mendatang semua sudah bisa dikembangkan,” harap Sujana. *wan
1
Komentar