nusabali

Beasiswa ke LN Khusus S2 dan S3

  • www.nusabali.com-beasiswa-ke-ln-khusus-s2-dan-s3

Dihentikannya program beasiswa S1 ke luar negeri pada tahun 2019 ini, karena Disdikpora Bddung ingin melakukan evaluasi sebelum dilanjutkan lagi.

MANAGUPURA, NusaBali
Program beasiswa ke luar negeri dilanjutkan tahun 2019 ini. Namun, program yang terlahir atas usulan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ini terbatas hanya untuk Program Magister/S2 (Strata Dua) dan Program Doktor/S3 (Strata Tiga). Sementara, program beasiswa jenjang Strata Satu (S1) untuk tahun ini ditiadakan.

“Tetap berlanjut program beasiswa ke luar negeri. Tapi tidak untuk S1, melainkan khusus untuk S2 dan S3,” ungkap Kepala Dinas Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, Jumat (8/2) kemarin.

Meniadakan program beasiswa S1 tahun 2019, bukan tanpa sebab. Menurut Astika, program beasiswa S1 sudah berjalan sejak tahun 2018. Pihaknya perlu melakukan evaluasi atas program tersebut sebelum melanjutkan. “Kami akan evaluasi dulu. Kalau memang bagus dan benar-benar memiliki nilai manfaat untuk Badung, tidak menutup kemungkinan tahun depan kami buka lagi,” terangnya. “Jadi, untuk tahun ini kami memang tidak membuka beasiswa S1. Beasiswa hanya khusus S2 dan S3 saja,” tegas Astika pejabat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara.

Mengenai jumlah kuota untuk program beasiswa S2 dan S3, mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan mengungkapkan terbatas untuk lima orang. “Program beasiswa S2 hanya untuk lima orang, begitu juga program beasiswa S3 hanya lima orang,” ungkapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung, I Made Mandi, menambahkan seluruh biaya selama mengenyam pendidikan di luar negeri akan ditanggung penuh oleh Pemkab Badung. Per orang, katanya, dianggarkan Rp 1,1 miliar per tahun. “Anggaran sudah disiapkan pada APBD Induk 2019. Sekarang sedang kami persiapkan prosesnya,” kata Mandi.

Secara umum, jelasnya lebih lanjut, persyaratan penerima program beasiswa S2 dan S3 ke luar negeri tidak jauh berbeda dengan penerima program beasiswa S1, antara lain harus warga Kabupaten Badung. “Untuk persyaratannya masih kita susun, tapi secara umum sama dengan yang S1, yakni penerima beasiswa harus warga asli Badung,” tegasnya sembari menyatakan penerima beasiswa bebas memilih negara yang dituju, sepanjang yang bersangkutan bersungguh-sungguh kuliah dan setelah tamat siap mengabdikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.

Sekadar mengingatkan, program beasiswa ke luar negeri mulai berjalan sejak tahun 2018. Setelah melakukan tahapan seleksi yang ketat, Disdikpora Kabupaten Badung akhirnya memberangkatkan 20 orang pelajar berprestasi belajar luar negeri. Sebagian besar dari mereka memilih negara Australia sebagai tempat menimba ilmu. Termasuk juga negara yang dipilih ada Inggris, Belanda dan Malaysia. *asa

Komentar