Kasus LPD Serai Naik Kelas
Kasus Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Serai, Kecamatan Kintamani, Bangli, mulai dilidik Unit Tipikor Polres Bangli.
BANGLI, NusaBali
Pasca turunya surat perintah penyelidikan, dalam waktu dekat tim penyidik akan mulai melakukan pemeriksaan. Kasus ini mulai terkuak saat nasabah LPD Serai, I Nengah Sari, dkk, melapor ke Mapolres Bangli sekitar bulan Desember 2018.
Informasi yang terhimpun, surat perintah dimulainya penyelidikan turun minggu lalu. Setelah turunya surat perintah tersebut tim penyidik pun akan segera melakukan mengundang pihak-pihak terkait diantaranya pengurus LPD, para nasabah, pengawas untuk dimintai keterangan. “Sebelum turunya surat tersebut, unit tipikor sudah sempat turun sebatas melakukan klarifikasi. Dengan turunnya surat perintah ini maka penanganan kasus ini sudah naik satu tingkat,” ungkap sumber di kepolisian, Kamis (7/2).\
Disisi lain, internal LPD adanya upaya penyelesaian kasus kekeluargaan, yang mana bahwa ada selisih dana Rp 600 juta lebih yang siap dipertanggung jawabkan oleh pengurus LPD. Meski ada upaya penyelesaian secara kekeluarga yang difasilitasi oleh adat, namun proses penyelidikan tetap berlanjut. “Sebelumnya juga telah dilakukan audit oleh Lembaga Pemberdayaan Perkreditan Desa (LPLPD),” bebernya.
Sejatinya nasabah hanya menginginkan uangnya kembali, nasabah pun menunggu bukti keseriusan pengurus untuk bertanggung jawab. “Belum lama ini pengurus dan nasabah melakukan pertemuan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya beberapa nasabah LPD Serai, yakni I Nengah Sari, dkk di bulan Desember 2018 mendatangi Mapolres Bangli. Kedatangan para nasabah ini tidak lain untuk melapor lantaran uang yang disimpan baik dalam bentuk tabungan dan deposito tidak bisa ditarik di LPD Serai. Dimana I Nengah Sari memiliki tabungan Rp 110 Juta di LPD Serai. Selain I Nengah Sari nasabah yang ikut melapor yakni, Ni wayan Candri yang mengaku memilki tabungan Rp 97 juta, I Wayan Bakat memilki tabungan Rp 50 juta dan I Nengah Songkeb memilki tabungan Rp 50 juta. *es
Pasca turunya surat perintah penyelidikan, dalam waktu dekat tim penyidik akan mulai melakukan pemeriksaan. Kasus ini mulai terkuak saat nasabah LPD Serai, I Nengah Sari, dkk, melapor ke Mapolres Bangli sekitar bulan Desember 2018.
Informasi yang terhimpun, surat perintah dimulainya penyelidikan turun minggu lalu. Setelah turunya surat perintah tersebut tim penyidik pun akan segera melakukan mengundang pihak-pihak terkait diantaranya pengurus LPD, para nasabah, pengawas untuk dimintai keterangan. “Sebelum turunya surat tersebut, unit tipikor sudah sempat turun sebatas melakukan klarifikasi. Dengan turunnya surat perintah ini maka penanganan kasus ini sudah naik satu tingkat,” ungkap sumber di kepolisian, Kamis (7/2).\
Disisi lain, internal LPD adanya upaya penyelesaian kasus kekeluargaan, yang mana bahwa ada selisih dana Rp 600 juta lebih yang siap dipertanggung jawabkan oleh pengurus LPD. Meski ada upaya penyelesaian secara kekeluarga yang difasilitasi oleh adat, namun proses penyelidikan tetap berlanjut. “Sebelumnya juga telah dilakukan audit oleh Lembaga Pemberdayaan Perkreditan Desa (LPLPD),” bebernya.
Sejatinya nasabah hanya menginginkan uangnya kembali, nasabah pun menunggu bukti keseriusan pengurus untuk bertanggung jawab. “Belum lama ini pengurus dan nasabah melakukan pertemuan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya beberapa nasabah LPD Serai, yakni I Nengah Sari, dkk di bulan Desember 2018 mendatangi Mapolres Bangli. Kedatangan para nasabah ini tidak lain untuk melapor lantaran uang yang disimpan baik dalam bentuk tabungan dan deposito tidak bisa ditarik di LPD Serai. Dimana I Nengah Sari memiliki tabungan Rp 110 Juta di LPD Serai. Selain I Nengah Sari nasabah yang ikut melapor yakni, Ni wayan Candri yang mengaku memilki tabungan Rp 97 juta, I Wayan Bakat memilki tabungan Rp 50 juta dan I Nengah Songkeb memilki tabungan Rp 50 juta. *es
Komentar