nusabali

Orok Terbungkus Kresek Gegerkan Warga

  • www.nusabali.com-orok-terbungkus-kresek-gegerkan-warga

Pada sekujur tubuh orok itu terdapat lebam, bagian kepala belakang remuk, dan luka pada lutut kaki yang diduga akibat benda tumpul.

GIANYAR, NusaBali
Pedagang paras menemukan orok terbungkus plastik kresek di bawah jembatan penghubung Desa Lodtunduh dengan Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Rabu (11/5). Jasad bayi perempuan ini ditemukan di utara jembatan dekat sungai Wos termasuk Banjar Klingkung, Desa Lodtunduh. Penemuan orok ini menghebohkan warga setempat dan memacetkan arus lalu lintas jalan alternatif Tabanan – Ubud ini.  

Informasi di lapangan, kasus penemuan orok ini pertama kali ditemukan pedagang paras yang juga warga Banjar Klingkung, Ni Wayan Suarmini, 45, sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, Suarmini mencium bau menyengat dari arah depan tempatnya mangkal jualan paras. Saksi pun mencari sumber bau itu. Sangkaan awal, bau itu bersumber dari bangkai anjing. Begitu melihat sumber bau dari dalam plastik kresek warna merah, Suarmini kemudian mengangkat bungkusan dalam plastik itu dengan kayu. Rencananya bungkusan dalam kresek itu dibuang lagi agar jauh dari tempatnya berjualan paras.

“Begitu saya angkat dengan kayu, ada kaki keluar. Saya terkejut dan gemetar,” ungkap Suarmini. Saksi yang ketakutan kemudian menginformasikan kepada adik sepupunya, I Wayan Rudiana, 37. Setiba di lokasi, Rudiana pilih melapor ke Bhabinkamtibmas yang diteruskan ke Polsek Ubud. Begitu ada laporan penemuan orok, anggota Polsek Ubud dan Polres Gianyar langsung turun ke TKP. Polisi juga mengajak petugas Puskesmas I Ubud, dr Henida Irasanti. Dari pemeriksaan dokter, bayi itu diduga lahir sekitar 7 hari lalu.

Hasil pemeriksaan awal, tali pusar masih menempel namun tidak ada ari-ari. Pada keseluruhan tubuh bayi seberat 3 kilogram dan panjang 60 centimeter itu ditemukan lebam, kulit ari mengelupas, bagian kepala belakang remuk, serta luka pada lutut kaki kanan. “Luka ini yang menimbulkan bau busuk,” ungkap dr Henida Irasanti. Luka-luka itu disebabkan karena benda tumpul. Hanya saja tidak berani dipastikan apakah disengaja atau saat dibuang ada benturan.

Sementara Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Marzel Doni SIK mengungkapkan untuk sementara jasad bayi dititipkan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Selanjutnya proses lidik dilaksanakan untuk mengetahui siapa pembuang bayi itu. Kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait pembuangan bayi bisa disampaikan ke Polsek Ubud atau ke Polres Gianyar. “Kami akan mengumpulkan informasi terlebih dahulu,” ungkap AKP Marzel. Salah satu upaya yang ditempuh yakni mendatangi puskesmas-peskesmas maupun rumah sakit guna mengorek informasi persalinan.

Sementara itu Bendesa Adat Lodtunduh, I Made Karya, berencana tangkil ke griya (tempat tinggal sulinggih/pendeta) untuk memohon petunjuk atas penemuan jasad rare itu. Karya menuturkan, di TKP yang dekat sungai Wos dilarang buang sampah. Namun kenyataannya ada krama yang buang bayi di lokasi itu. 7 cr62

Komentar