nusabali

Surplus Beras Buleleng Meningkat

  • www.nusabali.com-surplus-beras-buleleng-meningkat

Kabupaten Buleleng, tahun 2018 lalu kembali mengalami surplus produksi beras.

SINGARAJA, NusaBali
Kelebihan selisih produksi dengan kebutuhan masyarakat di tahun 2018 pun meningkat dari tahun 2017. Bahkan angka peningkatan sudah terkejar di semester pertama.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta ditemui di ruangannya Kamis (7/2) siang kemarin menyebutkan Buleleng di tahun 2018 mengalami surplus beras, meski data yang baru tercatat di semester I periode Januari-Juni.

Dari 15.405 hektare luas tanah didapatkan produksi beras bersih 40.323 ton beras. Dari produksi itu pun Buleleng mengalami surplus sebesar 4.335 ton beras dari 35.988 ton kebutuhan beras masyarakat Buleleng selama satu semester.

Angka itu pun disebut sudah jauh melampaui angka produksi beras di tahun 2017, sebesar 73.462 ton dari 22.252 hektare luas tanam. Di tahun 2017 lalu Buleleng pun hanya mengalami surplus beras 1.492 ton. “Angka sementara kalau dibandingkan dnegan tahun 2017, ada peningkatan produktivitas lahan pertanian sebanyak 10,64 persen dari 55,43 kuintal per hektare menjadi 62,56 kwintal per hektare,” kata Sumiarta.

Ia pun optimis hasil penen padi di semester kedua tahun 2018, hasilnya bagus, karena iklim dan cuaca pun sangat mendukung petani mendapatkan kasil panen yang maksimal. Sumiarta pun menjelaskan jika saat ini pihaknya sedang menggenjot produski hasil pertanian dengan penerapan sejumlah program, untuk peningkatan produksi.

Ia menyebutkan ada enam program yang mendukung peningkatan produksi hasil pertanian, seperti pengembangan intensifikasi penerapan teknologi, pengembangan penih pembibitan, peningkatan perlindungan dari serangan hama, promosi peningkatan produk pertanian dan pengembangan teknologi pasca panen, untuk menekan penyusutan hasil panen.

Sementara, secara rutin setiap tahunnya Dinas Pertanian juga memiliki program penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan juga pola tanam Luas Tambah Tanam (LTT) berkesinambungan. “Dalam program LTT ini petani diharapkan tanam, tanam dan tanam, dengan teknologi yang ada, untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP),” jelas Sumiartana.

Sedangkan hasil produksi beras di Buleleng yang selalu menunjukkan surplus, pemasarannya masih memaksimalkan pemenuhan kebutuhan beras masyarakat Buleleng.*k23

Komentar