nusabali

Wong Samar Rare Kerap Menggeser Kursi di Ruangan Sidang

  • www.nusabali.com-wong-samar-rare-kerap-menggeser-kursi-di-ruangan-sidang

Versi Jro Mangku Egus Nedi, wong samar rare penghuni Gedung DPRD Gianyar bukan hanya kerap menggeser posisi kursi milik beberapa anggota Dewan di Ruang Sidang, tapi juga suka usil menarik-narik kamben

Kisah Mistik di Balik Megahnya Gedung DPRD Gianyar yang Bersebelahan dengan Kantor Bupati

GIANYAR, NusaBali
Ada kisah mistik di balik megahnya bangunan Gedung DPRD Gianyar, yang berada sekitar 50 meter sebelah timur Kantor Bupati Gianyar. Gedung berlantai tiga ini dihuni wong samar rare (makhluk halus berwujud anak-anak), yang suka usil dan menggeser kursi di ruang sidang.

Tidak ada yang tahu pasti, sejak kapan wong samar rare menghuni Gedung DPRD yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai Nomor 7 Gianyar. Namun, segenap pegawai di lingkungan DPRD Gianyar amat percaya kebenaran soal keberadaan bocah-bocah tak kasat mata tersebut. Wong samar rare tersebut konon menghuni sejumlah sudut di Gedung DPRD Gianyar, seperti toilet di Lantai I dan Lantai II.

Keberadaan wong samar rare ini, antara lain, dirasakan Kasubag Humas Protokol dan Publikasi DPRD Gianyar, Vitalis Anselmus Kiok. Birokrat yang akrab disapa Pak Vi ini mengaku kerap mendengar suara anak-anak bermain di Gedung DPRD Gianyar. Biasanya, suara bocah itu terdengar saat di Gedung Dewan sedang sepi, seperti ketika beberapa pegawai kerja lembur hingga malam hari.

Karena sering mendengar suara anak-anak yang tak terlihat, Pak Vi pun menganggap sebagai hal biasa. “Anak-anak itu terdengar seperti sedang bercanda. Saya biasanya bilang langsung bilang ke mereka ‘Tolonglah saya jangan diganggu. Saya ini kerja, dan bantu saya, biar kerja cepat selesai’,’’ jelas Pak Vi saat ditemui NusaBali di DPRD Gianyar, beberapa hari lalu.

Penuturan senada juga disampaikan staf di Badan Pembuat Perda (Bapemperda) DPRD Gianyar, Nyoman Fitriani, 23. Awalnya, Fitriani mengaku tidak percaya dengan penuturan beberapa temannya kerjanya tentang keberadaan wong samar rare di Gedung Dewan. Namun, Fitriani akhirnya percaya, setelah beberapa kali mendengar langsung suara anak-anak berlari di lorong depan Ruang Bapemperda DPRD Gianyar.

“Makanya saya jadi percaya bahwa anak-anak itu memang ada. Kalau suara anak-anak berlari terdengar, ya…saya jadi merinding,’’ tutur perempuan berusia 23 tahun asal Banjar Pande, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar ini.

Sementara, petugas bebantenan di Gedung DPRD Gianyar, Jro Mangku Wayan Egus Nedi, 44, mengatakan keberadaan wong samar rare tersebut bukan cerita baru. Kisah mistik keberadaan wong samar ini disebutkan sudah ada sejak tahun 2010-an, di era Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Gianyar dipegang Ni Putu Hermalini.

Pada masa-masa itu, kata Jro Mangku Egus Nedi, Sekwan Putu Hermalini sempat merasa terganggu dengan aura aneh di sekeliling Gedung Lantai I DPRD Gianyar. “Saat itu, Ibu Hermalini bilang kepada tiyang (saya) bahwa beberapa dokumen pembukuan kantor sempat kacau, tanpa sebab yang jelas,” ungkap staf asal Banjar Riang Kelod, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan ini.

Jro Mangku Egus Nedi pun sempat mencari tahu penyebab keluhan Sekwan Putu Hermalini waktu itu. Dari cerita warga sekitar yang didapatkan Jro Mangku Egus, lokasi Gedung DPRD Gianyar merupakan bekas telabah (saluran irigasi sawah) Subak Gianyar dan sekitarnya. Kemudian, Sekwan Hermalini mendapat pawisik (petunjuk gaib) bahwa jalur tersebut dulunya dihuni wong samar.

Konon, wong samar tersebut merupakan ancangan (pasukan) penghuni kawasan telabah bernama Ratu Nyoman Sakti. “Karena telabah itu ditimbun dan kemudian dibangun Gedung DPRD Gianyar ini, maka wong samar jadi kehilangan rumah. Akhirnya, wong samar berlindung ke Gedung Dewan ini,” jelas suami dari Jro Mangku Made Sulastri, yang juga staf DPRD Gianyar.

Nah, untuk menghindari gangguan wong samar, kini di belakang Gedung DPRD Gianyar dibangun sebuah Palinggih Bebaturan, yakni bangunan suci tanpa atap, sebagai stana Ratu Nyoman Sakti. Palinggih Bebaturan ini dibangun menghadap utara, tepat di tengah-tengah belakang Gedung DPRD Gianyar.

Menurut Jro Mangku Egus, sesungguhnya wong samar rare itu tak hanya menghuni di sudut gedung bagian belakang Lantai I DPRD Gianyar. Makhluk samar juga menghuni Ruang Sidang Utama di Lantai III DPRD Gianyar. “Kalau di Lantai III, khususnya Ruang Sidang Utama, anak-anak ini (wong samar rare, Red) suka ngedet-ngedetin (narik-narik) kamben. Mereka minta manisan atau permen. Itu sering terjadi saat saya dan istri saya mabenten di pelangkiran Gedung Lantai III,” kenang Jro Mangku Egus.

Selain ngedet-ngedetin kamben, kata Jro Mangku Egus, wong samar rare juga kerap menggeser posisi kursi milik beberapa anggota Dewan di Ruang Sidang DPRD Gianyar. “Saya pernah lihat langsung ada kursi bergeser sendiri. Tapi, saya tidak lihat siapa yang menggesernya.”

Wong samar di Gedung DPRD Gianyar bukan hanya bnerwujud anak-anak, tapi ada pula dewasa. Hal ini diakui oleh staf Bagian Humas Protokol dan Publikasi DPRD Gianyar, Luh Novia Cristina. Menurut Novia, beberapa waktu lalu dirinya sempat ke toilet Lantai I di pojok barat laut. Usai ke toilet, dia langsung mengaca di cermin dinding luar. Saat asyik ngaca itulah dia dikejutkan bayangan laki-laki dewasa di cermin.

“Saya pun terkejut dan langsung balik ke belakang. Tapi, ternyata tak ada orang di belakang saya. Padahal, saat bercermin, orang itu tampak jelas berbadan agak besar dan hitam. Wajahnya tak jelas, saya pun langsung lari keluar,” cerita staf staf asal Banjar Lungkisan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini. *lsa

Komentar