Awal April, Pedagang Pindah ke Terminal
‘’Kami berikan penjelasan jauh hari agar para pedagang punya waktu mempersiapkan diri untuk pindah’’ (Kepala Disperindag Buleleng Ketut Suparto).
Terkait Pembangunan Pasar Banyuasri
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Buleleng mulai mempersiapkan pemindahan pedagang Pasar Bayuasri, Buleleng. Hal ini menyusul rencana pembangunan pasar terbesar ketiga di Buleleng itu.
Seluruh pedagang, diperkirakan 550 orang, akan dikumpulkan, Rabu (6/2) ini, di Wantilan Sasana Budaya, Jalan Veteran Singaraja. Kepala Disperindag Buleleng Ketut Suparto dikonfirmasi Selasa (5/2), mengatakan pihaknya akan memberikan penjelasan terkait rencana pemindahan seluruh pedagang Pasar Banyuasri ke lokasi sementara. Pemindahan itu diperkirakan akan dilakukan awal April 2019, sebelum bangunan Pasar Banyuasri dibongkar. “Sekarang kami berikan penjelasan jauh hari agar para pedagang punya waktu mempersiapkan diri untuk pindah. Sehingga relokasi nanti sekitar awal April tidak ada masalah,” ungkapnya.
Dikatakan, lokasi penampungan sementara terhadap ratusan pedagang Pasar Banyuasri akan memanfaatkan areal Terminal Banyuasri termasuk ruas Jalan Samudra, dekat terminal. Selain masalah lokasi, konstruksi bangunan di penampungan sementara juga akan dijelaskan, karena tempat penampungan itu akan dibangun sederhana. “Terutama bagi pedagang yang menempati ruko. Karena bangunan di tempat relokasi hanya sementara semacam kios. Jadi ini harus diketahui oleh semua pedagang. Apalagi lama relokasi itu bisa sampai dua tahun, karena menunggu pasar selesai untuk ditempati kembali,” jelas Suparto.
Dalam relokasi tersebut, Pemkab Buleleng menyiapkan dana sebesar Rp 1,4 miliar untuk membuat tempat penampungan sementara. Bangunan akan dibuat semi permanen, agar bisa ditempati selama dua tahun. Langkah ini karena pembangunan Pasar Banyuasri dengan lantai tiga itu dikerjasakan secara multi years selama dua tahun.
Pasar Banyuasri sendiri akan dibangun ulang dengan tiga lantai berkonsep semi modern. Pertokoan yang ada disisi Selatan dekat dengan Jalan A Yani, akan digeser agak ke belakang. Lokasinya ini akan dibuat Plaza, sehingga ada areal yang bisa dipakai tempat nongkrong. Plaza tersebut akan didukung dengan kuliner khas Buleleng.
Selain berkonsep semi modern, Pasar Banyuasri nanti akan dijadikan pasar rujukan buah local berkualitas. Sebagai pasar rujukan, satu lantai dikhususkan menjual hasil pertanian local berkualitas. Dalam pembangunan nanti, Pemkab Buleleng, di tahun 2019 telah mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar, dari kebutuhan dana sebesar Rp 188 miliar. Proyek ini dikerjakan secara berkesinambungan selama dua tahun hingga tahun 2020. Nantinya, Pasar Banyuasri akan menampug 1.700 pedagang, termasuk pedagang di pasar tumpah yang selama ini memanfaatkan Terminal Banyuasri. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Buleleng mulai mempersiapkan pemindahan pedagang Pasar Bayuasri, Buleleng. Hal ini menyusul rencana pembangunan pasar terbesar ketiga di Buleleng itu.
Seluruh pedagang, diperkirakan 550 orang, akan dikumpulkan, Rabu (6/2) ini, di Wantilan Sasana Budaya, Jalan Veteran Singaraja. Kepala Disperindag Buleleng Ketut Suparto dikonfirmasi Selasa (5/2), mengatakan pihaknya akan memberikan penjelasan terkait rencana pemindahan seluruh pedagang Pasar Banyuasri ke lokasi sementara. Pemindahan itu diperkirakan akan dilakukan awal April 2019, sebelum bangunan Pasar Banyuasri dibongkar. “Sekarang kami berikan penjelasan jauh hari agar para pedagang punya waktu mempersiapkan diri untuk pindah. Sehingga relokasi nanti sekitar awal April tidak ada masalah,” ungkapnya.
Dikatakan, lokasi penampungan sementara terhadap ratusan pedagang Pasar Banyuasri akan memanfaatkan areal Terminal Banyuasri termasuk ruas Jalan Samudra, dekat terminal. Selain masalah lokasi, konstruksi bangunan di penampungan sementara juga akan dijelaskan, karena tempat penampungan itu akan dibangun sederhana. “Terutama bagi pedagang yang menempati ruko. Karena bangunan di tempat relokasi hanya sementara semacam kios. Jadi ini harus diketahui oleh semua pedagang. Apalagi lama relokasi itu bisa sampai dua tahun, karena menunggu pasar selesai untuk ditempati kembali,” jelas Suparto.
Dalam relokasi tersebut, Pemkab Buleleng menyiapkan dana sebesar Rp 1,4 miliar untuk membuat tempat penampungan sementara. Bangunan akan dibuat semi permanen, agar bisa ditempati selama dua tahun. Langkah ini karena pembangunan Pasar Banyuasri dengan lantai tiga itu dikerjasakan secara multi years selama dua tahun.
Pasar Banyuasri sendiri akan dibangun ulang dengan tiga lantai berkonsep semi modern. Pertokoan yang ada disisi Selatan dekat dengan Jalan A Yani, akan digeser agak ke belakang. Lokasinya ini akan dibuat Plaza, sehingga ada areal yang bisa dipakai tempat nongkrong. Plaza tersebut akan didukung dengan kuliner khas Buleleng.
Selain berkonsep semi modern, Pasar Banyuasri nanti akan dijadikan pasar rujukan buah local berkualitas. Sebagai pasar rujukan, satu lantai dikhususkan menjual hasil pertanian local berkualitas. Dalam pembangunan nanti, Pemkab Buleleng, di tahun 2019 telah mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar, dari kebutuhan dana sebesar Rp 188 miliar. Proyek ini dikerjakan secara berkesinambungan selama dua tahun hingga tahun 2020. Nantinya, Pasar Banyuasri akan menampug 1.700 pedagang, termasuk pedagang di pasar tumpah yang selama ini memanfaatkan Terminal Banyuasri. *k19
Komentar