nusabali

Sambut Imlek, Warga Solo Rebutan 1 Ton Kue Keranjang

  • www.nusabali.com-sambut-imlek-warga-solo-rebutan-1-ton-kue-keranjang

Ribuan orang memadati kawasan Pasar Gede Solo dalam rangkaian perayaan Imlek, Grebeg Sudiro, Minggu (3/2).

SOLO, NusaBali
Mereka berebut 4 ribu kue keranjang di akhir acara kirab seni budaya tersebut. Sebelumnya, tiga buah jodang yang terbuat dari kue keranjang dikirab di sepanjang rute 2 kilometer. Kue keranjang itu dibentuk menyerupai bangunan Stasiun Jebres di Solo dan Pagoda Tian Ti di Surabaya, serta satu buah gunungan kue keranjang.

Adapun kirab dimulai dari kawasan Pasar Gede dan Kelenteng Tien Kok Sie sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah dikirab selama satu jam, jodang berisi kue keranjang langsung diperebutkan warga yang sudah menantikannya.

Selain berebut kue keranjang yang berada di jodang, panitia masih membagikan kue keranjang untuk masyarakat. Kue yang dibagikan dari lantai dua Pasar Gede jadi rebutan warga yang berada di Jalan Urip Sumoharjo.

"Kami menyiapkan 4 ribu kue keranjang atau sekitar satu ton kue keranjang," kata ketua panitia Grebeg Sudiro, Angga Indrawan di sela-sela acara.

Warga Boyolali, Rahma, mengaku baru pertama kali ikut berebut kue keranjang yang dibagikan dari atas Pasar Gede. Menurutnya, acara tersebut layak digelar setiap tahun.

"Tadi sebenarnya tidak tahu kalau pada rebutan. Tiba-tiba ada yang bagi-bagi kue keranjang dari atas, lalu ikut aja. Seru kalau setiap tahun ada seperti ini," katanya seperti dilansir detik.

Meski sempat diwarnai dengan hujan lebat di awal acara, masyarakat tetap antusias menyaksikan keunikan yang disajikan masing-masing kelompok peserta kirab.

Mulai dari garuda berukuran raksasa, marching band, replika gajah raksasa hingga kostum Solo Batik Carnival menyemarakkan Grebeg Sudiro. Selain itu, 25 barongsai turut beratraksi selama kirab.

Grebeg Sudiro merupakan acara yang menggambarkan keberagamaan budaya di Solo. Sudiro diambil dari nama kelurahan tempat penyelenggaraan acara, yakni Sudiroprajan.

Kelurahan tersebut banyak dihuni oleh masyarakat keturunan Tionghoa sejak lama. Grebeg Sudiro digelar sebagai simbol kerukunan di dalam kebinekaan yang ada di Solo. *

Komentar