nusabali

Satu Warga Positif DBD, Dinkes Lakukan Fogging

  • www.nusabali.com-satu-warga-positif-dbd-dinkes-lakukan-fogging

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan lakukan fogging khusus di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada, Sabtu (3/2).

TABANAN, NusaBali

Fogging dilakukan karena ada satu orang warga yang positif terkena DBD (Demam Berdarah Dengue). Kepala Dinkes Tabanan, dr Nyoman Suratmika menjelaskan, petugas lakukan fogging khusus karena satu warga di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan positif DBD serta radius 100 meter dari rumah bersangkutan juga ada warga yang demam tanpa penyebab yang jelas. "Atas hal tersebut sehingga dilakukan fogging," ujarnya.

Dikatakan, satu warga yang sudah positif DBD terjadi sejak tanggal 31 Januari 2018. Saat ini telah dilakukan penanganan di rumah sakit dan pengawasan dokter. Begitu pula satu warga yang demam tanpa penyebab jelas sedang dalam pengawasan Dinas Kesehatan.

"Kami harapkan satu warga yang demam tanpa penyebab jelas tidak positif DBD. Untuk identitas maaf kami tidak sebutkan karena kurang etis," imbuhnya.  Dijelaskan Suratmika untuk awal tahun 2019 di Tabanan baru terjadi enam kasus DBD. Meskipun demikian hal tersebut dalam tahap yang wajar dan tidak ada peningkatan karena beberapa tahun terakhir kasus DBD di Tabanan memang mengalami penurunan secara signifikan.

Seperti tiga tahun lalu kasusnya mencapai 800 kasus. Namun kemudian menurun menjadi 160 kasus dan tahun 2018 lalu hanya tercatat 44 kasus positif DBD. “Dari pasien suspect atau yang ada gejala seperti DBD, hanya 44 dinyatakan positif dari pemeriksaan lab. Sisanya karena penyakit lain atau panas biasa,” jelas Suratmika. Penurunan kasus DBD dari tahun ke tahun ini berkat keberhasilan tindakan pencegahan di tingkat masyarakat.

Di mana saat ini Dinas Kesehatan melalui Puskesmas merekrut satu petugas  jumantik untuk satu desa yang bertugas memantau perkembangan jentik nyamuk vector penyebar DBD. Selain memantau tempat sampah, genangan air di lingkungannya serta selokan, petugas jumantik juga ke rumah-rumah. Apabila di rumah warga ditemukan jentik, petugas langsung meminta warga untuk membersihkan sekaligus sosialisasi cara pencegahan DBD.

Dijelaskan dalam langkah pencegahan penularan penyakit infeksi  seperti DBD, sebenarnya bisa diambil oleh dana desa. Jadi, dibandingkan membeli mesin fogging, menurutnya akan lebih bermanfaat jika dana desa dialokasikan untuk langkah pencegahan penyakit seperti untuk program pelaksanaan PSN maupun menyediakan SDM jumantik. “Dibandingkan membeli mesin fogging itu tidak efektif. Jadi diharapkan dana desa yang bisa untuk alokasi kesehatan diarahkan untuk langkah pencegahan. Namun ada juga desa sudah melakukan. Hal ini bisa dilihat dari semakin turunnya penyakit infeksi seperti DBD dan diare di Tabanan,’’ terang Suratmika.

Sesuai imbauan dari Kemenkes RI dengan adanya musim penghujan dan mulai merebaknya DBD di beberapa wilayah di Indonesia, kata Suratmika masyarakat Tabanan harus selalu waspada. Ia mengimbau jika mengalami panas agar segera memeriksakan diri ke dokter. Meski tidak semua gejala panas adalah DBD namun pemeriksaan dini untuk mencegah ke fase lebih lanjut sangat penting. *de

Komentar